Intisari-online.com - Sebagian besar sistem pertahanan rudal yang digunakan saat ini sudah ketinggalan zaman dan tidak menjamin penembakan rudal yang menyerang.
Mungkin ini yang mendorong negara-negara seperti AS, Israel, Rusia, dan China untuk mengembangkan senjata laser.
Sebagian besar sistem pertahanan rudal yang digunakan saat ini sudah ketinggalan zaman dan tidak menjamin penembakan rudal yang menyerang.
Inisiatif Pertahanan Strategis (SDI) selama pemerintahan Ronald Reagan pada awalnya dapat menempatkan Amerika Serikat di depan dalam pertahanan rudal berbasis energi yang terarah.
Tetapi kemudian Israel, Rusia dan China mulai menyebarkan dan mempercepat pengembangan sistem serupa sebagai tanggapan terhadap ancaman rudal baru, menurut Asia Times.
Ada prinsip-prinsip fisik dasar yang membuat laser atau sistem pertahanan rudal berbasis energi terarah begitu efektif sehingga mereka mengungguli senjata "rudal-api" seperti kebanyakan sistem saat ini.
Keterbatasan sistem pertahanan tradisional
Serangan rudal Irak selama Perang Teluk 1991, perluasan persenjataan misil Iran, dan serangan udara Israel gagal menghancurkan peluncur roket Hizbullah selama Perang Lebanon tahun 2006.
Tahun 2006 mendorong Israel untuk membangun sistem pertahanan misil bertingkat.
Saat ini, Israel mengoperasikan sistem pertahanan rudal Iron Dome, David's Sling and Arrow.
Iron Dome adalah sistem rudal permukaan-ke-udara yang dirancang untuk melawan rudal jarak pendek.
Source | : | Asia Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR