Intisari-online.com - Sejak pecahnya konflik di Ukraina, negara-negara anggota NATO telah berkomitmen untuk menyediakan banyak senjata modern bagi Ukraina, seperti peluncur roket ganda dari AS dan Inggris.
Namun, melatih tentara Ukraina untuk menggunakan peralatan militer Barat secara efektif merupakan tantangan besar, menurut New York Times.
Inilah yang ditemui Sersan Dmytro Pysanka dan rekan satu timnya saat mengoperasikan senjata anti-tank tua di Ukraina selatan.
Lebih dari sebulan yang lalu, pasukan Pysanka menerima peralatan modern yang dipasok dari Barat.
Ini adalah perangkat yang mengukur jarak ke target dengan laser. Namun, masalahnya adalah tidak ada yang tahu cara menggunakannya.
"Ini seperti diberi iPhone 13 dan kami baru tahu cara menggunakannya untuk menelepon," kata Sersan Pysanka.
Perangkat yang disebut JIM LR ini berbentuk seperti teropong dengan sensor canggih. Mereka tampak seperti pelengkap sempurna untuk senjata anti-tank yang dibangun sejak 1985.
Mereka dapat membantu penembak melihat target mereka di malam hari dan memberikan informasi tentang jarak, arah dan arah serta koordinat GPS dari target.
Beberapa tentara Ukraina belajar cara menggunakannya sendiri, tetapi kemudian dipindahkan ke tempat lain, meninggalkan rekan-rekannya yang berjuang untuk mengetahui cara menggunakannya, The New York Times melaporkan.
"Saya belajar bagaimana menggunakannya dengan membaca instruksi dalam bahasa Inggris, menggunakan cara yang berbeda untuk memahami artinya," kata Sersan Pysanka.
Baru-baru ini, AS mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan sistem roket peluncuran ganda M142 HIMARS ke Ukraina dan Inggris berkomitmen untuk menyediakan peluncur roket M270.
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR