Intisari-Online.com – Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki berpakaian lusuh yang mendatangi kedai es krim. Ia menatap berbagai jenis es krim yang tersedia dan bertanya pada sang pelayan.
“Berapa harga es krim sundae?” Tanya sang bocah. Melihat penampilan sang anak yang terlihat miskin dan kotor, pelayan itu menjawab dengan malas, “lima puluh ribu rupiah.” Bocah itu terlihat ragu dan mulai merogoh kantongnya. Ia tampak menghitung uang recehan kotor yang ada di kantongnya.
“Bagaimana dengan es krim cone biasa?” kata sang anak lagi. Pelayan itu sudah tidak sabar karena beberapa pelanggan lain telah menunggu Ia kemudian menjawab dengan kasar, “ Tiga puluh ribu rupiah. Kamu berniat ata beli atau tidak?”
Si bocah itu menghitung uangnya lagi selama beberapa saat kemudian menjawab dengan tegas, “Baik, saya pesan es krim cone yang biasa saja.”
Karena saat itu pesanan sedang banyak, es krim itu tidak langsung jadi. Sang anak akhirnya duduk dulu untuk menunggu pesanannya datang. Pelayan itu akhirnya membawa es krim cone pesanan sang bocah dan langsung meninggalkannya pergi.
Bocah itu tampak sangat senang. Ia menikmati es krim tersebut dengan bahagia kemudian meninggalkan kedai itu sambil tersenyum pada sang pelayan. Saat sedang membereskan meja yang tadinya dipakai oleh bocah itu, sang pelayan kaget karena menemukan tips.