Tiga Pundi Uang Pedagang Bakso (1)

Lila Nathania

Editor

Tiga Pundi Uang Pedagang Bakso (1)
Tiga Pundi Uang Pedagang Bakso (1)

Intisari-Online.com – Suatu malam setelah pulang dari kantor, di pinggir jalan ada tukang bakso yang lewat. Karena memang sudah sangat lapar, saya pun langsung menepikan motor dan memesan satu mangkok bakso padanya

Dalam sekejap saja bakso itu sudah ludes. Saya memang kelaparan sehingga memesan satu mangkok bakso lagi. Saat menunggu mangkok kedua datang, ada orang lain yang membeli lima porsi bakso untuk membawa pulang. Ketika menerima bayaran, saya memperhatikan bahwa bapak itu memisahkan uang bayaran ke dalam tiga kaleng berbeda. Masing-masing kaleng itu berbeda warna. Karena penasaran dan masih menunggu pesanan yang belum tiba, saya memberanikan diri untuk bertanya,

“Pak, mengapa uang yang tadi Bapak terima dipisah-pisah dalam tiga kaleng?” tanya saya sambil masih melirik ke laci tempat bapak tersebut menyimpan uang. “Oh, ini memang selalu saya pisahkan Pak. Saya sudah berjualan bakso selama 16 tahun dan hal ini selalu saya lakukan. Supaya jelas saja, “ jawab bapak itu sambil tersenyum

Makin penasaran, saya bertanya lagi, “Maksudnya supaya jelas bagaimana Pak?” “Iya harus jelas Pak. Kaleng pertama yang hitam ini tempatnya sebagian besar penghasilan saya. Uangnya dipakai untuk biaya hidup sehari-hari dan keluarga. Kalau dua kaleng ini ya isinya buat lain-lain Pak,” jawab bapak pedagang bakso itu sembari menyendokkan kuah ke mangkok bakso pesanan saya.