Intisari-Online.com – Memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia (Global Handwashing Day), yang jatuh pada tanggal 15 Oktober 2015, PT Unilever Indonesia, Tbk., melalui brand Lifebuoy, merayakan dengan pencapaian 70 juta tangan Indonesia sehat.
Ini merupakan buah dari hasil edukasi dan sosialisasi berkelanjutan tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang teraplikasi dalam program Gerakan 21 Hari (G21H). Program ini dimulai sejak tahun 2011 yang menjadi wujud komitmen dan konsistensi Unilever dalam mengedukasi perilaku hidup bersih dan sehat melalui kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Kebiasaan ini secara tidak langsung dapat menurunkan angka kematian akibat diare dan infeksi saluran napas di Indonesia.
Data dari organisasi kesejahteraan anak dunia (UNICEF) tahun 2013 menyebutkan setiap tahun lebih dari 1.7 juta kematian anak di bawah umur 5 tahun karena diare dan infeksi saluran pernapasan. Itu berarti setiap hari paling sedikit 3.000 anak di seluruh dunia meninggal karena penyakit tersebut. Data ini diperkuat oleh temuan WHO yang memaparkan bahwa 760.000 kasus kematian anak balita karena diare.
Sementara di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari Kemenkes RI menyebutkan berdasarkan prevalensi 10,2% balita di Indonesia terjangkit diare. Dan DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi dengan insiden diare tertinggi 8,9%.
“Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun terlihat sepele namun terbukti efektif,” jelas dr. Koesmedi Priharto, Sp.OT, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Mencuci tangan menggunakan sabun mampu mencegah kematian sekitar 2/3 anak di bawah usia 5 tahun di seluruh Indonesia, terutama di Indonesia, hingga dua ribu nyawa.
Edukasi di sekolah-sekolah dilakukan melalui dokter kecil yang memperagakan tarian cuci tangan pakai sabun. Bahwa mencuci tangan dilakukan sebelum makan, sesudah ke kamar mandi, dan setelah memegang binatang peliharaan. Lalu mencuci tangan bukan hanya sekadar mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir saja, tetapi juga membersihkan sela-sela jari, punggung tangan, dan kuku-kuku.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR