Eco-car Makin Melaju (Di Dunia)

Lily Wibisono

Editor

Eco-car Makin Melaju (Di Dunia)
Eco-car Makin Melaju (Di Dunia)

Intisari-Online.com -Perjalanan perkembangan teknologi ramah lingkungan sudah memasuki periode melaju kencang. Dulu, teknologi hybrid masih dipandang sebagai teknologi anyar dengan pasar terbatas. Tahun ini, menurut Bloomberg, untuk kuartal I 2012, Toyota Prius sudah masuk tiga besar mobil paling laris di dunia, setelah Toyota Corolla dan Ford Focus.Eco-car sudah bukan lagi wacana tinggi di awan, melainkan realita sehari-hari di dunia. Bahwa di Indonesia Prius tak kedengaran gemanya, orang bisa saja bertanya, “Apakah karena publik Indonesia belum terimbas dengan kesadaran serba eco ini?”

Sebelum Anda keburu menuding, dengarkan dulu cerita Prius di negara asalnya. Di Jepang, penjualannya terdorong oleh insentif dari pemerintah, plus tingginyga harga BBM, semakin kenalnya masyarakat dengan teknologi hybrid dan sejalan dengan semakin variatifnya model Prius.

Di Indonesia masih beluu … um terdengar

Di Indonesia, menurut Widowati Soedigdo, GM Corporate Planning & Communication Toyota Astra Motor, penjualan Prius baru mencapai sekitar enam ribu unit per tahun. Kondisi yang demikian itu tentu memberi kesan bahwa ramah lingkungan itu gaya hidup “mahal” yang eksklusif sifatnya. Seperti bunyinya, eksistensi eco cars di Indonesia sampai saat ini masih “nyaris tak terdengar”.

Padahal penyebabnya tak lain karena pengenaan Pajak Penjualan terhadap Barang Mewah (PPnBM) terhadap mobil macam Prius ini. Akan tetapi, tahun 2013, menurut Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2013 (seperti dikutip detik.com), “Guna mendorong program pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan bermotor dengan harga yang terjangkau masyarakat serta penyediaan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan (hybrid dan low cost green car), pemerintah akan memberikan insentif fiskal melalui pembebasan atau pengurangan PPnBM."

Kabar baik, tidak hanya bagi produsen produk-produk kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga bagi masyarakat yang merindukan kendaraan ramah lingkungan dengan harga lebih terjangkau. Meskipun, di Tokyo sana, Takeshi Uchiyamada, Vice Chairman of the Board (kebetulan juga Chief Engineer Prius generasi 1) masih sangat berhati-hati ketika diminta tanggapannya tentang kabar itu. Ia hanya mengatakan, “Untuk perencanaannya, masih banyak faktor yang belum jelas. Terutama, bagaimana sikap pemerintah Indonesia.”

Diakuinya, betapapun idealnya, teknologi hybrid itu masih mahal. Di Jepang, yang 45% dari semua mobil yang ada di pasaran menggunakan teknologihybrid, dukungan pemerintah untuk menurunkan biaya produksi sangat besar. Bahwa kini - menurut Takeshi Uchiyamada - 80% penjualan Toyota di dunia secara total adalah mobil hybrid, tentu memberi gambaran sejauh mana negara-negara di dunia berpihak pada teknologi yang ramah lingkungan.

Kita tunggu saja gebrakan pemerintah di tahun 2013 yang sudah di depan mata.

(Artikel lengkap kunjungan Intisari di pabrik Toyota ini bisa dibacadi MajalahIntisariedisi Desember 2012.)

Video: PT Toyota Astra Motor