Intisari-Online.com - Ada sebuah kalimat yang menggelitik saat saya membaca tulisan A. Syafii Maarif “Puasa dan Ketegangan Moral” (Kompas, Selasa 9 Juli 2013). Ia mengutip sebuah hadis, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu, kecuali lapar dan dahaga.” Hal ini menyebabkan saya sebagai nonmuslim sempat berpikir, “Padahal tindakan absen dari makan dan minum selama 14 jam (di beberapa negara subtropis sampai 18 jam) selama 30 hari itu sendiri sudah cukup heroik.”
A. Syafii Maarif, pendiri Maarif Institute, salah seorang cendekiawan Indonesia terkemuka, ini mengangkat satu tema yang akan membuat puasa memberikan lebih dari sekadar “lapar dan dahaga”. “Berpuasa sebagai perintah iman semestinya dapat membentuk karakter mulia seseorang yang sepenuhnya berpihak pada keadilan, termasuk kepada orang yang tak disukainya,” tulisnya lebih lanjut. Puasa adalah saat yang tepat untuk meningkatkan stamina spiritual kita. Itu karena menurutnya, menjaga kualitas iman tidak mudah.
Alangkah indahnya pemahaman itu. Juga alangkah universalnya. “Bersikap baik hati, ramah, dan menyapa semua orang dengan senyum manis menjadi prasarana yang efektif. (Berpuasa) itu seperti melakukan tune up untuk kemanusiaan, saat di mana kebajikan dan kepedulian kepada sesama menyentuh setiap orang di sekitarmu entah di rumah, di kantor, maupun di tengah masyarakat,” tulis Aziz Junejo di Seattle Times, AS.
Apa kata tokoh-tokoh kita tentang berpuasa?
“Yang ingin merasakan nikmatnya menjadi manusia ya ... BERPUASA-lah ...,” tulis A. Syafii Maarif dalam akun Facebooknya.
“… puasa akan sangat bernilai tatkala dapat menjadi bagian dari bentuk-bentuk kesalehan sosial (social piety) yang berdampak kepada orang lain disekitarnya. Kesalehan sosial ini yang oleh Allah akan dinilai sebagai bentuk lain dari buah iman seseorang. …” (Muntasir Syukri, Hakim Pengadilan Agama Bangil,
“Salah satu cara berpuasa adalah dengan meniru cara hidup rasul yang penuh kehatian dan kesantunan,” ujar mantan Ketua MK Mahfud MD.
“(Selama bulan puasa) saya mau terus blusukan," kata Jokowi di Jakarta, Senin (8/7).
Selamat beribadah puasa kepada Anda yang menjalankannya. Semoga akan memperkaya batin dan menyempurnakan ketaqwaan Anda. Marhaban ya Ramadhan.