Suka nge-Rock, Jokowi Agresif?

Lily Wibisono

Editor

Suka nge-Rock, Jokowi Agresif?
Suka nge-Rock, Jokowi Agresif?

Tidak seperti biasanya, sepanjang minggu ini berita terkait Jokowi didominasi oleh soal di luar masalah-masalah klasik DKI. Wartawan ibukota menemukan topik yang membuat Jokowi bergairah luar biasa: konser Metallica esok malam, 25 Agustus 2013. Kini kita tahu,wong Solo gubernur DKI itu, berlawanan dengan citra orang Solo umumnya, ternyata fans berat musik cadas. “Buset deh,” kata orang Betawi. “Serius?”

Siapa yang membantah, kalau musik adas memberikan citra keras, pemberontak, macho, dst.? Jenis musik yang digemari seseorang memang jendela jiwa. Sebuah studi oleh para peneliti di Heriot-Watt University, AS, menyimpulkan: pengggemar musik rock/heavy metal ternyata tak cocok dengan citra agresif yang sering menempel pada diri mereka. Sebaliknya, para penggemar genre musik ini biasanya malah memiliki sifat amat lembut. Mereka cenderung kreatif, tetapi sering kali introvert dan boleh jadi memiliki harga diri yang rendah. Mau tahu lebih dalam, silakan cek di link berikut ini.Peran musik dalam pembentukan karakter tidak hanya dalam soal kejiwaan tetapi juga dalam pengembangan fungsi otak. Menurut Norman M. Weinberger, Ph.D., profesor untuk bidang neurobiologi dan perilaku di University of California at Irvine, AS, kehadiran musik dalam jangka panjang (misalnya belajar memainkan alat musik) pada kehidupan seorang anak akan sangat berpengaruh dalam kemampuan kognitifnya. Musik terbukti berperan besar mengembangkan kemampuan bahasa, kemampuan berpikir logis dan kreativitas.Bagaimana pdengan pilihan musik Anda sendiri? Cocokkah dengan analisis yang diberikan ilmuwan? Yang jelas, mengamati selera musik seseorang yang sedang Anda pe-de-ka-te, besar kemungkinan akan sangat membantu. Tak ada salahnya mempraktikkan. Semoga sukses!