Honeymoon Cytitis, Penyakit Pasangan Baru

Intisari-Online.com - Bagi pasangan baru menikah, melakukan bulan madu memang akan menyenangkan, tapi apakah anda menyadari bahwa Honeymoon Cytitis mengintai Anda? Tentu Anda akan bertanya-tanya penyakit apakah Honeymoon Cytitis itu? Berikut penjelasannya.

Honeymoon Cytitis adalah suatu peradangan saluran kemih bawah yang sering terjadi pada saat bulan madu dan lebih sering dialami oleh para pasangan muda atau pengantin baru. Peradangan pada kandung kemih dapat terjadi pada saat anda melakukan seksual, sehingga terjadinya pendorongan bakteri dari saluran kelamin atau anus ke saluran kemih dan biasanya wanita yang lebih sering mengalaminya.

Umumnya gejala awal yang ditimbulkan oleh penyakit ini, diantaranya rasa seperti terbakar dan rasa nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil akan meningkat atau menjadi sering, urine berwarna keruh (bisa juga urine berwarna merah) dan rasa nyeri diatas tulang pubis (tempat tumbuhnya rambut kemaluan). Sudah pasti gejala yang timbul ini akan sangat menggangu dan menghambat Anda berhubungan seksual dengan pasangan di saat berbulan madu.

Bakteri Escherecia coli merupakan penyebab yang paling sering memicu terjadinya Honeymoon Cytitis. Pada umumnya bakteri ini hidup pada usus besar, kemudian menyusup ke saluran kencing dan pada akhirnya memicu terjadinya Honeymoon Cytitis ini. Perpindahan bakteri ke saluran kencing juga dapat disebabkan oleh jari yang tidak dibersihkan dan karena Anda tidak membersihkan organ intim sebelum dan sesudah berhubungan sexual.

Tentu saja Anda tidak mau terganggu bukan dengan penyakit ini pada saat bulan madu bukan? Bagaimanakah cara mencegah terjadinya Honemoon Cytitis? Memang mencegah lebih baik daripada mengobati, berikut beberapa tips untuk mencegahnya:

• Pastikan kandung kemih anda kosong sebelum maupun setelah berhubungan seksual. Berkemih atau buang air kecil setelah berhubungan, menjadi salah satu cara pencegahan yang sederhana sekaligus efektif. Dengan berkemih bakteri akan ikut terbawa keluar bersama urine.
• Perbanyak minum air putih, 8-10 gelas per hari.
• Konsultasikan kepada dokter untuk perawatan lanjutan.
• Yang paling penting tetap menjaga kebersihan dari organ intim anda.

dr. Femmy Nurul Akbar, SpPD

MeetDoctor.com