Intisari-Online.com -Bagi Anda pecinta berat kopi, ada kabar baik dari minuman yang bisa meningkatkan energi ini, yaitu mengonsumsi kopi secara rutin bisa meningkatkan usia harapan hidup.
Para peneliti di Harvard School of Public Health, Brigham and Women's Hospital, Harvard Medical School, Indiana University, the Universidad Autonoma de Madrid dan the National University of Singapore, bersama-sama mengadakan penelitian mengenai hubungan kopi dengan umur seseorang. Dari data penelitian didapatkan bahwa orang yang minum kopi tiga sampai lima cangkir per hari memiliki risiko kematian dini 15 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bukan peminum kopi. Tepatnya, pecinta kopi memiliki risiko kematian akibat gangguan jantung, diabetes, parkinson dan bunuh diri yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi.
Meskipun minum lebih dari lima cangkir sehari tidak memiliki hubungan dengan kematian, Anda tetap dianjurkan untuk tidak meminum kopi lebih dari jumlah itu dan jangan merokok. Interpretasi dari hasil penelitian tsb tidak terbatas hanya pada kopi berkafein. Orang yang hobi minum kopi tanpa kafein juga ternyata mendapat manfaat yang sama. Walhasil, peneliti yakin bukan kafein yang memberi manfaat kesehatan tapi ada senyawa tertentu di dalam biji kopi yang membantu meredakan inflamasi dan resistansi insulin.
Meskipun demikian, hasil studi tsb masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut terkait belum adanya penelitain yang menggambarkan tinggi atau rendahnya angka kematian karena kasus kanker yang berhubungan dengan kebiasaan mengonsumsi kopi.
Di luar kaitan antara kopi dengan umur, penelitian yang dilakukan di Lisbon dan Portugal menemukan bahwa kafein dalam kopi dan teh dapat memberikan efek pencegahan terhadap penurunan fungsi kognitif yang dijumpai pada penderita demensia dan Alzheimer.
Sementara itu, menurut jurnal Phytotherapy Research, penurunan kadar asetilkolin yang ditemukan pada penderita Alzheimer dapat dicegah dengan mengonsumsi kopi dan teh pahit; manfaat ini diduga diperoleh melalui hambatan aktivitas enzim acetylcholinesterase (AChE) yang memecah susunan kimia dari asetilkolin tsb.
Ditinjau oleh: dr. Nina Amelia GunawanSumber: Meetdoctor.com