Intisari-Online.com - Adakah beda antara selfie dan narsisme? Jawabannya, ya.Dalam selfie ada aktivitas memotret. Sedangkan narsisme, bentuknya bervariasi. Tidak hanya menampilkan foto-foto selfie. Narsisme adalah kata yang merujuk pada perasaan mencintai diri sendiri secara berlebihan yang muncul dalam perilaku senang dipuja-puja bahkan mencari cara untuk mendapatkan perhatian dan pujian."Orang yang narsisme pasti egosentris, orang yang selfie belum tentu," kata Ignatia Aditya, M. Psi, psikolog di Program Pascasarjana Prasetya Mulya Business School.Perilaku selfie ini juga tidak ada hubungannya dengan sifat orang, seperti anggapan bahwa si ekstrovert cenderung suka selfie ketimbang si dengan yang introvert. Selfie-sudah jadi fenomena sosial sehingga hal tersebut dilakukan tanpa pandang bulu, baik oleh orang yang introvert maupun ekstrovert.Dr Aaron Balick, seorang psikoterapis yang menulis buku soal motivasi manusia di balik jejaring sosial menjelaskan bahwa kita memiliki dua identitas, yakni identitas online (daring) aktif dan identitas daring pasif. Yang pasif misalnya ketika kita mencari diri kita di dunia maya atau ketika teman kita memosting informasi soal kita. Itu adalah identitas daring yang tidak bisa kita kontrol.Sedangkan, identitas daring aktif bisa kita kontrol, seperti halnya profil Facebook. Inilah yang membedakan antaraselfiedan narsisme.Selfie,adalah ekspresi dari identitas daring aktif. Sesuatu yang kita kontrol sepenuhnya. "Ketika kita mengambil foto selfie, pasti salah satu yang menarik akan kita unggah ke media sosial. Meski itu agak seronok atau tak biasa," katanya. (Pernah dimuat di Majalah Intisari Edisi Agustus 2014)