Sempat Membelot ke Amerika dan Bikin Heboh Seisi Dunia, Begini Kehidupan Putri Satu-satunya Joseph Stalin, Mengaku Tak Bisa Melepaskan Dosa Besar Ayahnya

Mentari DP

Editor

Kehidupan Svetlana Stalina, putri satu-satunya Joseph Stalin.
Kehidupan Svetlana Stalina, putri satu-satunya Joseph Stalin.

Intisari-Online.com - Ada ungkapan bahwa setiap anak tidak bisa memilihsiapa orangtuanya saat lahir.

Ungkapan ini mungkin cocok untuk menggambarkan kehidupanSvetlana Stalina, putri satu-satunyaJoseph Stalin.

Joseph Stalinadalah salah satu diktator dan mampu mendirikan Uni Soviet sebagai salah satu kekuatan dunia utama. Kebijakan pemerintahnya begitu kejam.

Sehingga bisa dibilangJoseph Stalin bertanggung jawab atas kematian hampir 9 juta orang.

Kekejaman Stalin yang tidak terbatas pada perannya sebagai pemimpin Uni Soviet, membuat kehidupan keluarganyasangat menderita.

Dilansir dari thevintagenews.com pada Kamis (12/5/2022), pada tahun 1932, istri keduanya ditemukan tewas.

Pemeriksa medis saat itu menyimpulkan bahwa dia meninggal karena usus buntu yang pecah, tetapi banyak sejarawan menduga bahwa dia sebenarnya dibunuh oleh agen Stalin atau bahkan Stalin sendiri.

Pada tahun 1943, putra sulungnya, Yakov Dzhugashvili, meninggal di kamp konsentrasi Nazi karena Stalin menolak menukarnya dengan seorang jenderal Nazi yang dipenjarakan oleh Rusia.

Putri satu-satunya Stalin, Svetlana Stalina, memiliki kehidupan yang kacau.

Ayahnya bersikeras pada kontrol mutlak atas kehidupan sosial dan pendidikannya.

Dia melarangnya belajar sastra di Universitas Negeri Moskow dan mempekerjakan agennya untuk memata-matai dia ketika dia bertemu teman-teman.

Stalin juga memutuskan untuk bertanggung jawab atas kehidupan cintanya.

Karena dia anti-Semit, dia melarangnya memiliki pacar Yahudi dan ingin dia menikah dengan salah satu anggota berpangkat tinggi Partai Komunis.

Meskipun demikian, suami pertamanya adalah seorang Yahudi bernama Grigori Mozorov.

Stalin tidak pernah mengakuinya; pasangan itu bercerai pada tahun 1947.

Ketika Stalin meninggal pada tahun 1953, Svetlana berpikir bahwa negara akhirnya akan berhenti mencampuri urusannya.

Dia pun mulai berkencan dengan seorang Komunis India bernama Brajesh Singh, yang dia temui di Moskow.

Akan tetapinegara terus mengendalikan hidupnya. Mereka menekannya untuk menolak lamaran pernikahan Singh dan melarangnya bepergian keluar dari Uni Soviet dengan alasan apa pun.

Namun, ketika Singh meninggal pada tahun 1966, Svetlana berhasil mendapatkan izin untuk menghadiri pemakamannya di New Delhi.

Kunjungan singkat ke New Delhi terbukti menjadi kesempatan sempurna untuk pelarian Svetlana.

Dia memanggil taksi dan pergi ke kedutaan Amerika Serikat (AS) terdekat, di mana dia meminta suaka politik.

Orang AS tidak mengetahui fakta bahwa Stalin memiliki seorang putri, tetapi, untungnya, mereka memindahkannya ke Swiss sehingga dia bisa menunggu sampai mereka memverifikasi identitasnya dan memutuskan apakah akan mengizinkannya memasuki AS atau tidak.

Setelah terbukti bahwa Svetlana memang putri Stalin, Presiden Lyndon Johnson dihadapkan pada masalah bahwa memberikan suaka politiknya mungkin akan memperburuk hubungan AS yang sudah goyah dengan Uni Soviet.

Setelah beberapa minggu merenung, Johnson menyambut Svetlana ke AS.

Setibanya di sana, dia secara terbuka mencela komunisme dan mengutuk teror otoriter yang dilakukan oleh ayahnya.

Media di seluruh dunia melaporkan pembelotannya, dan itu membuat Uni Soviet marah.

Mereka dilaporkan berencana untuk melibatkan agen rahasia di AS untuk mengeksekusinya, tetapi rencana itu tidak pernah dilakukan.

Svetlana mengubah namanya menjadi Lana Peters dan menjadi sensasi nasional.

Dia menerbitkan memoarnya di mana dia menggambarkan kondisi kehidupan yang keras dari rakyat jelata Uni Soviet dan secara terbuka mengkritik tirani dan pertumpahan darah ayahnya.

Buku-buku yang dia tulis membuatnya menjadi jutawan: dia menggunakan uang itu untuk bepergian ke seluruh ASdan menikmati kehidupan mewah untuk sementara waktu.

Namun, Svetlana tidak pernah sepenuhnya bahagia di Amerika Serikat.

Dia pindah dari satu kota ke kota lain. Anak-anaknya masih di Uni Soviet, dan dia tidak bisa menghubungi mereka.

Dia menghabiskan sebagian besar penghasilannya pada 1980-an dan jatuh ke dalam masalah keuangan yang parah.

Yang mengejutkan banyak orang di dunia Barat, dia kembali ke Uni Soviet pada tahun 1984, bersatu kembali dengan keluarganya, dan secara terbuka meminta maaf karena mencela komunisme.

Dia tinggal di Uni Soviet selama dua tahun. Lalu menetap di Bristol hingga 2009.

Tampaknya dia tidak pernah berhasil melarikan diri dari kengerian yang mengelilingi warisan ayahnya.

Pada 22 November 2011, Svetlana meninggal di Wisconsin pada usia 85 tahun.

Baca Juga: Filmnya Viral dan Bikin Penasaran, Konon di Sinilah Lokasi Asli FilmKKN di Desa Penari Sebenarnya Terjadi, Bukti Kuat Ini yang JadiAlasannya

Artikel Terkait