Intisari-Online.com - Meski sama-sama asli Ranah Minang, ada beberapa perbedaan mendasar antara nasi kapau dan nasi padang. Coba cicipi keduanya dan temukan letak perbedaan tersebut.
Rumah makan padang tersebar di seantero Nusantara, dari kota besar hingga desa terpencil. Namun, ada rumah makan yang menyuguhkan 'nasi padang' dan ada pula yang menyajikan 'nasi kapau'.
"Ada beberapa perbedaan antara nasi kapau dengan nasi padang. Pertama, nasi kapau dijual oleh orang asli Kapau," tutur Nusyirwan Effendi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.
Antropolog lulusan Bielefeld University itu mengungkapkan, Kapau adalah nama nagari (desa) yang terletak di Kabupaten 50 Kota. Warga lokal menyebut "warteg" ini sebagai "rumah makan nagari kapau".
Perbedaan lainnya terletak dari sisi menu. Nusyirwan menuturkan, menu di rumah makan padang dipajang di etalase. Lain halnya dengan nasi kapau.
"Menu nasi kapau dipajang di atas meja, letaknya lebih rendah dari si penjual. Kalau nasi padang kan etalasenya lebih tinggi," tambah dia.
Oleh karena itu, pelancong yang ingin mencicipi nasi padang bisa langsung memilih menu dari etalase kaca. Lain halnya dengan nasi kapau, kita harus masuk dahulu ke restorannya untuk memilih menu.
Bagaimana soal rasa, apakah ada perbedaan antara nasi padang dan nasi kapau? Nusyirwan menuturkan, ada satu hidangan yang punya cita rasa berbeda. Gulai Kapau, begitu nama hidangannya.
"Bahan dasarnya kol, nangka, dan kacang panjang. Kuah gulainya berwarna kuning, dan ada cita rasa sedikit asam. Itu yang otentik," tuturnya.
Gulai Kapau disantap bersama satu lauk. Tinggal pilih apakah olahan ikan, ayam, daging, atau hidangan khas Kapau lainnya yakni rendang ayam.
Hal itu dibenarkan pakar kuliner Minang sekaligus penulis buku "Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang", Reno Andam Suri.
"Rendang merupakan cara memasak, bukan makanan. Tiap daerah di Sumbar punya rendang khas masing-masing. Kapau misalnya, yang khas adalah rendang ayam," tutur Uni Reno kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR