Intisari-Online.com – Siapa yang menyangka sebuah tugas kuliah dapat menjadi sebuah buku yang mampu menginpirasi anak-anak muda di Indonesia. Buku yang mengantarkan kita untuk menjelajah berbagai dunia ini menceritakan kisah anak-anak muda 'kesasar' di empat benua.
Para anak-anak muda ini merepresentasikan reportase perjalanan mereka masing-masing. Mulai dari bagaimana pengalaman saat berkenalan dengan orang baru dan berani “kesasar” untuk menemukan lingkungan baru, orang baru, budaya baru serta segala hal baru yang sebelumnya belum pernah mereka temukan.
Perjalanan anak-anak muda ini dilakukan tanpa bantuan orangtua, tour guide, atau siapapun itu. Mereka harus mengurus semuanya seorang diri, bahkan tidak sedikit dari anak-anak muda ini “menemukan diri sendiri” saat tersasar atau mengalami kesulitan. Buku ini memotivasi anak-anak muda agar bisa menjadi driver untuk dirinya.
Rhenald Kasali sebagai sang profesor yang mengantarkan anak-anak muda ini 'kesasar' ke berbagai belahan dunia. Dia menerapkan metode perkuliahan baru yaitu setiap awal semester, di pertemuan pertama mata kuliah Pemasaran Internasional Universitas Indonesia untuk menugaskan mereka agar memiliki paspor.
Menurut Rhenald ada baiknya para guru membiasakan anak didiknya memiliki paspor. Baginya, paspor adalah tiket untuk melihat dunia, dengan menjelajah seorang diri membuat anak-anak tertantang, apalagi bagi mereka yang akan menjadi calon pemimpin.
Metode kuliah yang diajarkan sang Profesor ini awalnya ditentang banyak orang, baik itu dari mahasiswa, orang tua sampai sesama dosen. Namun, terbukti metode yang diterapkan Rhenald menumbuhkan mental self driving, mandiri, dan bertanggung jawab.
Buku ini membuka mata anak muda untuk sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa dan belajar tidak harus terus menerus dijejali teori, karena kelas perkuliahan yang sesungguhnya adalah jagat raya ini. Dan anak-anak muda ini sudah berhasil melewatinya.
(Buku 1-30 Paspor Di Kelas Sang Profesor)