Advertorial
Intisari-Online.com – Kebanyakan para suami yang tak tahan dengan istrinya yang cerewet akan memilih pergi ke warung kopi atau hanya diam saja untuk mengalihkan perhatian.
Namun seorang suami bernama Malcolm Applegate tidak demikian.
Dia mengambil langkah yang lebih jauh setelah hubungan dengan istri yang selalu mengontrolnya telah sampai puncaknya.
Malcolm yang berusia 63 tahun ini, diam-diam meninggalkan rumahnya di Birmingham, Inggris, untuk pergi ke belantara hutan dekat Kingston.
BACA JUGA:Saksikan 280 Pria Dieksekusi Mati dalam 11 Tahun, Begini Jadinya Wanita Ini Sekarang
Luar biasanya, pria ini juga berjalan kaki selama 15 hari dari perjalanannya setelah sepedanya dicuri di Oxford.
Awalnya, Malcolm merasakan kehidupan rumah tangga yang bahagia sebelum tiga tahun selanjutnya gejolak dimulai.
"Sebelum menjadi penghuni di Emmaus Greenwich saat ini, saya adalah seorang tukang kebun di Farnborough selama 25 tahun," ujaranya dikutip dari unilad.co.uk.
"Saya menyukai pekerjaan itu dan masih suka merawat kebun, tidak sampai saya menikah hidup saya menjadi semakin tidak tenang," tambahnya.
Istri Malcolm dilaporkan sangat marah karena Malcolm lebih mencurahkan perhatiannya pada hobi berkebunnya.
"Semakin banyak pekerjaan yang saya lakukan, semakin marah istri saya. Dia tidak suka saya keluar dari rumah untuk jangka waktu yang lama," kata Malcolm.
"Dia mulai sangat protektif dan menuntut saya untuk memangkas jam kerja saya."
"Setelah sekian lama mencoba bertahan, saya memutuskan untuk pergi selamanya, tanpa sepatah kata pun kepada siapa pun, bahkan keluarga."
"Saya berkemas dan pergi, saya hilang dari mereka selama sepuluh tahun," begitu pengakuanya.
BACA JUGA:Ini Cara Cepat Menerka Kepribadian Seseorang, Cukup Lihat Bentuk Bibirnya!
Saat tinggal di hutan bersama 3 orang lainnya, Malcolm dapat leluasa melakukan hobinya tanpa gangguan dari siapa pun apalagi istrinya.
Malcolm akhirnya mengakhiri pelariannya itu. Kini dirinya tinggal di Emmaus Greenwich, tempat berlindung bagi tunawisma untuk hidup.
Dia sana dia melakukan pekerjaan sampingan seperti berbelanja dan mengemudikan van.
"Saya ingin orang-orang yang menyumbang ke Emaus tahu bahwa saya bersyukur karena diberikan kesempatan kedua dalam hidup."
"Saya memiliki tempat tinggal yang indah, bisa bekerja dan masih bisa menjalani kehidupan sosial yang aktif. Saya suka di sini, hidup saya telah kembali ke jalurnya," begitu pungkasnya.
BACA JUGA: Jatah Bulanan Rp70 Juta Dipotong Ibunya Jadi Rp14 Juta, Remaja Ini Masih Merengek Tak Bisa Hidup