Intisari-online.com - Investor China dan Amerika mengantre untuk mencari logam yang dikatakan tersedia di Ukraina timur.
Menurut New York Times, bersama dengan pertempuran sengit, tambang lithium yang belum dimanfaatkan di Ukraina timur membuat daerah ini menjadi pusat perhatian opini publik dunia.
Rusia meluncurkan kampanye militer di Ukraina pada saat pemerintahan Zelensky mempromosikan transisi energi bersih di negara itu.
Dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi impor.
Ini diharapkan menjadi langkah maju yang signifikan bagi perekonomian Ukraina.
Pada akhir tahun 2021, Ukraina melelang lisensi untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi cadangan lithium di timur.
Harga lithium, logam penting untuk produksi baterai, telah meroket di tengah pasar dunia yang berkembang untuk energi bersih.
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa penjualan kendaraan listrik global perlu mencapai 47 juta unit per tahun pada tahun 2030 untuk memastikan strategi pembangunan yang ramah lingkungan.
Ini berarti bahwa dalam 7 tahun ke depan, produsen harus meningkatkan produksi lithium mereka menjadi 6 kali lipat hari ini.
Namun, lithium bukanlah sumber daya dengan cadangan besar.
"Tambang lithium secara strategis penting untuk posisi Ukraina di arena internasional," kata Roman Opimakh, direktur Layanan Geologi Ukraina.
Menurut ahli geologi, wilayah timur Ukraina mengandung setidaknya 500.000 ton lithium oksida.
Jika data ini benar, Ukraina akan menjadi salah satu negara dengan cadangan lithium terbesar di dunia.
Ini adalah "harta karun" yang menjamin masa depan dengan energi bersih dan pendapatan besar bagi Ukraina, komentar New York Times.
"Lithium mungkin bukan mesin kampanye militer, tetapi itu adalah salah satu alasan mengapa Ukraina sangat penting bagi Rusia," kata Rod Schoonover, pakar di Dewan Intelijen Nasional AS.
November lalu, European Lithium, sebuah perusahaan pertambangan Australia,mengatakan sedang dalam pembicaraan untuk menambang lithium di dua provinsi Donetsk dan Kirovograd.
Menurut European Lithium, dengan sumber lithium Ukraina, mereka bertujuan untuk menjadi pemasok lithium terbesar di Eropa.
Menurut New York Times, permintaan dunia akan lithium diperkirakan akan meroket karena semakin banyak raksasa keuangan bergabung dalam perlombaan untuk memproduksi kendaraan listrik.
Produsen kendaraan listrik berlomba-lomba mengamankan pasokan lithium.
Harga logam ini telah meningkat 600% pada tahun 2021.
Pada awal Februari, harga lithium di China berada pada 59.346 dollar AS/ton, naik 809% sejak awal tahun lalu.
Beberapa ahli bahkan khawatir bahwa sumber daya lithium dunia akan habis mulai tahun 2025.
China dan Australia menyumbang sekitar tiga perempat dari produksi lithium global.
Sementara itu, AS masih mencari tambang lithium.