Intisari-Online.com -Menikmati Ngarai Sianok tak hanya dari Taman Panorama. Cobalah dari Janjang Koto Gadang. Anda akan menemukan Ngarai Sianok yang berbeda. Pemandanganya lebih memukau. Tak heran kalau objek wisata ini pernah diganjar sebagai objek wisata terbaik dalam ajang Padang Tourism Award.
Hari belum petang ketika saya hendak menuju Ngarai Sianok. Dari Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatra Barat, saya sampai di Kawasan Ngarai Sianok kurang dari lima menit. Ada sunset yang ingin saya kejar di sana. Di kawasan ini, banyak orang berkata kalau sunset-nya tak akan mengecewakan bagi penikmat keindahan alam.
Ngarai Sianok terletak di perbatasan Kota Bukittinggi, di Kecamatan IV Kota, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kita bisa menikmati keindahannya dari objek wisata Taman Panorama Ngarai Sianok. Lokasinya yang dekat dengan pusat kota, membuat orang ramai berkunjung ke objek wisata ini.
Taman Panoraman memang menjadi jujukan wisatawan karena letaknya yang mudah diakses. Setelah memasuki gapura Taman Panorama, saya langsung menuju spot terbaik untuk berburu gambar. Tempatnya berupa menara pengawas setinggi sepuluh meter. Dari tempat ini kita bisa melihat Ngarai Sianok seperti tanpa ujung. Menara ini bisa kita akses dengan berjalan kaki meyusur sisi belakang Taman Panorama.
Dari menara ini, di kejauhan sana terlihat sebuah lembah yang membentang sepanjang 15 km. Di kanan-kirinya berdiri gagah tebing-tebing curam sedalam 100 meter. Kemiringannnya hampir 90 derajat. Ngarai selebar 200 meter ini masih ditumbuhi pepohonan yang hijau. Nah, di dasar Ngarai masih mengalir jernih Sungai Sianok.
Namun, jangan terlena dengan keindahan tadi. Soalnya, di Taman Panorama ini banyak berkeliaran monyet ekor panjang yang turun dari pohon-pohon rindang. Bila kita tak awas dengan barang bawaan, dengan cepat si monyet akan mengambilnya.
Sebelumnya, saya telah melihat beberapa wisatawan yang barang bawaannya dicomot si monyet nakal. Sialnya, hal serupa pun terjadi pada saya. Ketika duduk di taman ini, tiba-tiba seekor monyet mengambil barang bawaan saya dari arah belakang. Untung saja hanya plastik berisikan makanan ringan. Bukannya tas kamera yang saya letakkan di bawah kaki. Tapi, sebenarnya mereka akan ‘ramah’ bila kita berbaik hati untuk memberikannya sedikit makanan. Tingkah lucu monyet menambah daya tarik tersendiri.
Temukan artikel lengkap tentang “Meniti Janjang Koto Gadang, Menikmati Lembah Ngarai Sianok” di Majalah Intisari edisi September 2016