Intisari-Online.com - Kamis (14/4/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam negara Eropa yang masih membeli gas dan minyak Rusia.
Zelensky menyebut bahwa uang yang diterima Rusia dari negara Eropa itu adalah uang darah, karena berkat uang itu mereka menumpahkan darah banyak orang Ukraina.
Kritikan Zelensky itu menyasar pada Jerman dan Hungaria yang menolak embargo minyak dan gas Rusia, di mana uang dari sana membantu keuangan rezim Presiden Rusia Vladimir Putin.
Berlin sebenarnya telah menjatuhkan sanksi pada Rusia, dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz berjanji untuk menjauh dari energi Rusia. Namun, ia menolak seruan untuk embargo total.
“Kami tak mengerti bagaimana Anda membuat uang dari darah,” tutur Zelensky saat diwawancara BBC dikutip dari London Evening Standard.
“Sayangnya ini yang dilakukan oleh beberapa negara, negara Eropa,” kata Zelensky.
Ia mengungkapkan beberapa rekan dan partner mereka mengerti bahwa saat ini adalah waktu yang berbeda.
“Tak ada lagi masalah bisnis dan uang. Saat ini adalah masalah bertahan hidup,” ujarnya.
Padahal, Jerman sendiri telah banyak mengeluarkan bantuan untuk Ukraina, bahkan sampai gudang senjata Jerman nyaris kosong.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan, hampir tidak ada kemungkinan tersisa untuk memasok Ukraina dengan senjata dari gudang militer Jerman.
Hal tersebut disampaikan Lambrecht kepada surat kabar Augsburger Allgemeine, sebagaimana dilansir DW, Sabtu (9/4/2022).
Lambrecht menuturkan, untuk mempertahankan kemampuan pertahanan Jerman, pengiriman ke Ukraina di masa depan harus dilakukan secara langsung melalui industri senjata.
Source | : | kompas,KompasTV |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR