Intisari-Online.com - Pernahkah Anda memiliki sahabat yang sudah dibilangi beribu-ribu kali untuk meninggalkan kekasihnya yang jahat namun tetap tidak mau? Inilah alasan ilmiah mengapa pria nakal dan jahat justru bisa memikat hati perempuan.
3. Kortisol, Adrenalin, dan Norepinephrine
Ada sebuah mekanisme unik bernama 'ikatan trauma' yang bisa dibuat oleh manusia secara otomatis. Ketika kita terus-menerus mengalami stress atau ketakutan, tubuh akan memproduksi hormon dopamin alias hormon yang bisa menimbulkan efek bahagia. Kadang, secara tak sadar kita justru ingin untuk mengalami stress dan ketakutan lagi demi mendapatkan suntikan hormon dopamin dari tubuh.
Mekanisme dalam tubuh inilah yang membuat perempuan secara tak sadar sulit terlepas dari pasangannya yang jahat. Walau sudah disakiti baik secara fisik maupun psikis, rasa sakit dan takut itu pada akhirnya mendorong produksi hormon dopamin. Efek yang ditimbulkan setelah itu justru bisa membuat ketergantungan secara tak sadar pada diri perempuan.
4. Serotonin
Ketika jatuh cinta, produksi hormon serotonin akan turun sangat jauh hingga berada di level yang sama dengan penderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Serotonin adalah hormon yang mengatur keseimbangan mood dan membuat kita bisa berpikir dengan logika. Bayangkan apa yang akan terjadi pada kita saat tubuh kekurangan serotonin?
Kurangnya hormon serotonin juga membuat orang terpicu untuk melakukan hubungan seks. Jadi, tubuh memang memiliki mekanisme untuk mencari kepuasan dan keselamatan dirinya dengan mencari sokongan rasa bahagia dan puas (misalnya melalui hubungan seks yang menimbulkan efek senang).
Inilah alasan pria yang jahat (suka menghilang tiba-tiba lalu kembali lagi atau suka marah-marah kemudian baik kembali) bisa membuat kita menunggu-nunggu seharian. Kita bisa memikirkan merka terus dan bahkan makin cinta. Tak heran, sangat sulit untuk lepas dari hubungan yang menyulitkan. (thoughtcatalog.com)