Deteksi Kecanduan Belanja Online dari 10 Tanda Ini

Tika Anggreni Purba

Editor

Deteksi Kecanduan Belanja Online dari 10 Tanda Ini
Deteksi Kecanduan Belanja Online dari 10 Tanda Ini

Intisari-online.com—Dewasa ini, bisnis online terlihat sangat menjawab apa saja yang kita inginkan. Bahkan saat kita hanya membuka facebook, berbagai iklan produk barang yang kita ingini muncul di ujung layar.

Apalagi jika barang-barang tersebut diberikan potongan harga dan penawaran yang menarik. Maka keinginan kita untuk segera berbelanja melonjak tinggi. Akhirnya, klik! Kita menekan tombol klik untuk berpetualang di belanja online.

Sama seperti kecanduan internet, kegemaran untuk belanja online bisa berubah menjadi perilaku candu. Kecanduan belanja biasanya disebut pathological buying, compulsive buying, buying addiction, dan oniomania.

Sebuah jurnal Plos One menguji hubungan paralel dari belanja online dan kecanduan. Penelitian tersebut menemukan bahwa ada tiga faktor yang membuat seseorang rentan menjadi candu terhadap belanja online.

- Orang tersebut senang membeli tanpa diketahui orang lain dan menolak interaksi langsung. Untuk orang yang tidak suka bertransaksi di mal yang ramai biasanya lebih senang membeli barang secara online.

- Orang itu senang dengan berbagai jenis barang. Tidak mengejutkan kalau belanja online sangat menyenangkan bagi orang-orang yang senang dipuaskan dengan berbagai barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhannya.

-Orang yang senang menerima gratifikasi instan. Orang yang senang dengan hadiah mendadak akan gampang tenggelam dalam kebiasaan belanja online. Ia senang dengan potongan harga, hadiah, dan tawaran menarik lainnya.

Orang dengan kecanduan belanja online tidak hanya seolah menyukai semua barang yang ditawarkan di situs tersebut. Namun ia juga merasa penting untuk membeli dan tidak memiliki kontrol untuk itu. Bahkan saat ia sedang tidak punya uang sekalipun.

Berikut ini 10 tanda seseorang mengalami candu belanja online:

1. Rasanya seperti tidak bisa berhenti berbelanja sekalipun sudah mencoba untuk berhenti.

2. Belanja online sudah merusak hubungan, pekerjaan, dan situasi finansial.

3. Pasangan, keluarga, dan teman-teman sudah mengamati perilaku belanja dan Anda sering beradu argumen dengan mereka mengenai hal ini.

4. Memikirkan belanja online setiap saat.

5. Menjadi gelisah dan sedih saat tidak bisa berbelanja.

6. Belanja online menjadi satu-satunya hal yang memberikan kelegaan dan terasa menenangkan.

7. Menyembunyikan barang yang sudah dibeli karena takut orang berpikir Anda sedang membuang-buang uang.

8. Merasa bersalah setelah belanja online

9. Tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan hal lainnya karena belanja online.

10. Sering membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan sekalipun tidak mampu secara finansial.

(Psychologytoday.com)