Konsumsi Kacang-kacangan Tekan Risiko Kanker Prostat

Esra Dopita M Sidauruk

Penulis

Konsumsi Kacang-kacangan Tekan Risiko Kanker Prostat
Konsumsi Kacang-kacangan Tekan Risiko Kanker Prostat

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer, mengungkapkan, mengonsumsi kacang-kacangan dapat menekan risiko kanker prostat, terutama pada pria. Kacang-kacangan yang dimaksud, seperti kacang mete, almond, pistachio, walnut, dan hazelnut, seperti kacang mete, almond, pistachio, walnut, dan hazelnut.

Kanker prostat saat ini menjadi kanker paling mematikan kedua di antara laki-laki di Amerika Serikat. Data statistik menunjukkan, satu dari 39 pria meninggal dunia dan satu dari tujuh pria didiagnosis penyakit itu.

Para peneliti, yang beberapa berasal dari Harvard Medical School, mempelajari 47.000 pria selama 26 tahun dan menemukan 6.800 di antaranya mengidap kanker prostat. Peserta tersebut terdeteksi dengan kanker non-metastatik.

Setidaknya, sebanyak 10% dari pasien kanker prostat meninggal dunia, sementara sekitar sepertiga meninggal akibat penyakit jantung dan penyebab lainnya.

Hasil penelitian menemukan, pria yang mengonsumsi kacang-kacangan sekitar lima kali atau lebih dalam seminggu dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker prostat sebanyak 34% dibandingkan dengan mereka yang makan kacang-kacangan kurang dari sekali dalam 30 hari.

Maureen Ternus dari International Tree Nut Council Nutrition Research & Education Foundation mengatakan, hanya 1,5 ons (43 gram atau sekitar 1/3 cangkir) memang bisa memiliki dampak positif pada kesehatan, salah satunya kanker prostat.

Kacang-kacangan telah lama dihubungkan dengan peningkatan sensitivitas insulin, penurunan risiko diabetes, dan penyakit jantung, sehingga dapat mengurangi faktor kematian.

Resistensi insulin adalah suatu kondisi di mana sel-sel seseorang menjadi resisten terhadap hormon insulin, terkait dengan perkembangan dan risiko kanker prostat.

Selain itu, kacang-kacangan juga mengandung nutrisi penting, seperti protein, lemak tak jenuh, vitamin, protein, phyto-bahan kimia dan mineral. Semua ini memberikan anti-karsinogenik, anti-inflamasi, antioksidan, dan melindungi jantung.

(Techtimes.com)