Intisari-Online.com – Aroma mi instan memang menggoda untuk sebagian orang. Tapi, ada sebagian orang juga berpendapat kalau sering mengonsumsi mi instan dapat merugikan kesehatan. Nah, selidik punya selidik, ternyata argumen ini belum tentu kebenarannya.
Menurut dr. Mohammad Caesario, pendapat ini tidak sepenuhnya benar, juga tidak sepenuhnya salah. Mi instan yang dikonsumsi secara wajar tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Beda cerita kalau dikonsumsinya secara berlebihan. Tentu akan merugikan kesehatan kita. Tapi, bagaimana pun mi instan punya kelebihan yang berguna.
Sebut saja harganya yang murah, penyajian yang mudah dan praktis, bisa juga menjadi pilihan di saat darurat. Sebenarnya, tidak mudah untuk menentukan batas antara konsumsi yang wajar dan berlebihan. Yang pasti, kalau ingin mengonsumsi makanan akan lebih baik bila divariasikan. Alias jangan itu-itu saja. Nah, maka dari itu jangan makan mie instan setiap hari.
Agar mi instan yang kita konsumsi lebih bernutrisi, cobalah kombinasikan dengan sumber protein dan serat lainnya. Soalnya, sebagian besar kandungan mi instan adalah karbohidrat dari tepung terigu. Serat dan protein sangat minim terkandung di makanan ini. Mie instan hanya mengandung 2-3 g serat per kemasan, dan 7-9 g protein per kemasan.
Nah, mi instan ini bisa jadi makanan dengan gizi seimbang bila dikonsumsi dengan menu lainnya. Contohnya telur rebus, sayuran seperti sawi, daun bawang, atau irisan tomat.
Lalu bagaimana dengan natrium dan bahan pengawet yang terkandung di dalam mi instan? Memang, natrium yang berlebihan dapat merugikan kesehatan. Seperti meningkatkan tekanan darah, menimbulkan hipertensi, gangguan denyut jantung, hingga akumulasi cairan yang bisa menyebabkan bengkak pada organ-organ vital. Salah satunya otak. Nah, kalau pengawet bisa menyebabkan gangguan sistem saraf dan pencernaan.
Nah, sebenarnya ada cara untuk mengurangi efek buruk itu. Caraya dengan merebus mi instan lalu meniriskannya. Alias membuang air rebusannya. Cara ini bisa mengurangi kadar natrium, pengawet, pewarna, pengental, dan bahan-bahan lainnya. Lalu, sebaiknya jangan menambah bumbu penyedap rasa pada mi isntan kita. Cukup bumbu yang berasal dari mi isntan saja.
(Intisari Extra – Jeda)