Intisari-online.com - Kalau Anda takut, cemas, dan gelisah ketika melihat pola lubang yang nyata maupun yang berbentuk gambar, maka perlu dicurigai apakah Anda mengalami trypophobia. Misalnya melihat pola lubang, balon, bunga, bahkan bentuk terpola lainnya. Parahnya, trypophobia bahkan membuat penderitanya ketakutan, gemetar, bahkan cemas berlebihan.
Nah, dalam hal ini, baik penderita maupun orang-orang di sekitar pelaku mesti mengerti betul soal seluk beluk trypophobia. Jangan hanya sekadar menghindarinya, tapi juga harus dihadapi. Menurut beberapa ilmuwan, kondisi ini bisa terjadi karena adanya konsep natural dalam diri manusia yang sudah terjadi sejak dulu. Kita bisa merasa takut dan ngeri melihat pola lubang dan simetris karena otak memberi tahu pada diri kita bahwa benda, gambar, dan pola itu berbahaya. Sehingga kita merasa takut sama ketakutannya terhadap hewan buas dan beracun.
Nah kalau kita takut, segeralah mengidentifikasi ketakutan itu sendiri. Coba perhatikan pola-pola apa saja yang membuat kita merasa takut dan cemas. Karena tidak semua objek membuat kita merasa ngeri. Kemudian perhatikan gejala yang timbul. Klasifikasikan pula jenis pola yang membuat kita paling takut.
Setelah mengenali jenis ketakutan kita sendiri. Barulah cari cara yang pas untuk mengatasi ketakutan itu. Kapan ketakutan itu mulai terjadi? Sama seperti phobia lainnya, trypophobia juga pasti ada penyebab tertentu. Entah itu ingatan yang buruk, pengalaman buruk, atau mungkin hanya sekadar jijik.
Selanjutnya, edukasi diri sendiri untuk mengatasi ketakutan yang irasional ini. Caranya adalah dengan belajar untuk menerima bahwa gambar yang kita lihat merupakan hal yang tidak nyata dan tidak berbahaya. Dengan mencari tahu fakta di balik benda yang kita takuti itu maka kita bisa menemukan bahwa ternyata ketakutan kita sangat berlebihan.
Latihlah pula diri, untuk belajar menangani ketakutan diri sendiri. Misalnya dengan menarik nafas dalam-dalam. Pikirkan dengan positif bahwa apa yang Anda lihat sama sekali tidak berbahaya.
Bisa pula, mulai berlatih untuk relaksasi. Sehingga kecemasan dapat diatasi dengan lebih bijak. Jika hal ini masih terus menerus mengganggu, cobalah untuk meminta bantuan profesional.