Jangan Langsung Menyikat Gigi Sehabis Makan

Esra Dopita M Sidauruk

Penulis

Jangan Langsung Menyikat Gigi Sehabis Makan
Jangan Langsung Menyikat Gigi Sehabis Makan

Intisari-Online.com - Meski waktu yang tepat menyikat gigi sehabis makan, namun waktu tersebut juga perlu diperhatikan. Ada jeda antara selesai makan dan menyikat gigi. Perlu diketahui, jangan langsung menyikat gigi sehabis makan.

Soalnya, menurut dr. Hanny Illanda, Sp.KG, dokter spesialis konservasi gigi di Jakarta, langsung menyikat gigi setelah makan dapat menyebabkan email gigi melunak. Padahal, email ini merupakan pelindung gigi. Akibatnya, gigi lebih cepat keropos, ngilu, atau berlubang.

Jeda yang baik untuk sikat gigi adalah satu hingga dua jam setelah makan. Tujuannya, agar email dan dentin (lapisan gigi bagian dalam) gigi dapat melakukan pertahanan terhadap asam dan mencegah terjadinya kerusakan pada gigi. Juga memberi kesempatan mulut memproduksi air liur yang bertujuan menetralkan keasaman sekaligus menormalkan pH air liur yang semula asam. Air liur membantu menguatkan gigi, menyerap kalsium lebih banyak, mencegah gigi berlubang, dan melindungi lapisan gigi.

“Untuk mengembalikan pH air liur dari asam ke normal, kita dapat menggunakan keju atau susu,” saran Hanny, yang berpraktik di Klinik Taman Anggrek itu.

Soal jeda ini, ternyata ada alasan ilmiahnya. Sebuah penelitian yang dimuat dalam NYTimes.com pada 2012 mengungkapkan, menyikat gigi sehabis makan maupun minum, terutama yang bersifat asam dapat mengikis enamel dan dentin dibandingkan menunggu sekitar 30 - 60 menit setelah makan.

Tak hanya mengikis enamel, makanan yang bersifat asam juga dapat melemahkan gigi dan membuat lebih mudah busuk. “Langsung menyikat gigi sehabis makan dapat mempercepat dan mendorong asam lebih besar ke enamel dan dentin,” kata Dr Howard R. Gamble, presiden dari Academy of General Dentistry, Chicago, AS.

Menyingkirkan asam tanpa perlu menyikat gigi, Gamble menyarankan untuk mencuci mulut atau berkumur dengan air putih. Bisa pula menggunakan campuran asam penetral, seperti baking soda yang dicampur dengar air kemudian barulah kumur-kumur.

(Majalah Intisari edisi September 2016)