Advertorial

Sikap Kim Jong Un Berubah Total Gara-gara 'Keblinger' K-pop dan Basket?

Agustinus Winardi
Agustinus Winardi
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com -Para pengamat Korut dari berbagai negara seperti China, Korsel, Jepang, dan AS sudah menyimpulkan bahwa motivasi pemimpin Korut Kim Jong Un yang berubah 180 derajat untuk berdamai dengan Korsel serta AS karena alasan ekonomi.

Para pengamat internasional itu juga menyimpulkan bahwa fasilitas uji ledakan bom nuklir bawah tanah di Puggye, Korut sudah runtuh dan Korut tidak memiliki dana untuk memperbaikinya.

Oleh karena itu, Kim Jong Un kemudian mengambil taktik ‘pura-pura’ berdamai dan setelah memperoleh bantuan dana lalu digunakan untuk membangun fasilitas uji coba nuklir yang diperkirakan telah rusak itu.

Ketika Kim Jong Un mengadakan pembicaraan damai dengan Presiden Korut Moon Jaen-in di Panmunjom (27/4/2018), demi mendapatkan klarifikasi tentang rumor Korut yang sedang mengalami kerusakan fasilitas nuklir dan mengalami kesulitan ekonomi, Moon Jae-in pun ‘tanpa tedeng aling-aling’ menanyakan langsung kepada Kim Jong Un.

Baca juga:Hal Mengerikan Ini Bisa Jadi Alasan Mengapa Korut Hentikan Uji Coba Nuklir

Jawaban Kim Jong Un ternyata mengejutkan. Pemimpin Korut yang sepanjang tahun 2017 mengadakan uji peluncuran rudal balistik sebanyak 9 kali dan ingin sekali merudal nuklir AS itu menyatakan bahwa fasilitas uji nuklir di Puggye dan ekonomi Korut baik-baik saja.

Kim Jong Un bahkan menegaskan, Korut ingin berdamai dengan Korsel dan AS dengan cara menghentikan program nuklir dan Perang Korea, karena sebagai saudara sedarah Korsel-Korut sebaiknya berdamai dan bersatu.

Sedangkan dengan AS, Korut menginginkan segera diselesaikannya Perang Korea yang telah terlalu lama ‘dibiarkan’ tanpa kejelasan. Kim juga menekankan dirinya sebenarnya tidak memiliki keinginan untuk merudal nuklir AS.

Dengan pernyataan Kim Jong Un yang tampak jujur itu, maka para pengamat politik Korut mulai menyimpulkan bahwa Kim Jon Un bisa berubah total ‘menjadi orang baik’ karena terpengaruh oleh musik pop Korsel (K-Pop ) dan olahraga basket AS.

Baca juga:Korut-Korsel Sepakat Berdamai Dan Segera Akhiri Perang, Tapi AS Justru Makin Curiga

Korut sebenarnya melarang rakyatnya untuk tidak menyukai musik K-pop yang kenyataan sudah digandrungi oleh banyak negara termasuk Indonesia.

Tapi karena alunan musik K-pop selalu dipancarkan melalui speaker raksasa yang dipasang di daerah perbatasan yang jangkauan suaranya bisa didengar hingga puluhan km di wilayah Korut, rakyat Korut pun ‘terpaka’ menggemari K-pop.

Kim Jong Un sendiri ternyata merupakan penggemar berat K-pop. Maka ketika pada awal April 2018 perwakilan Korsel yang berkunjung ke Korut menampilkan artis-artis K-pop untuk konser, Kim Jong Un yang jadi keblinger pun menyambutnya penuh antusias.

Seperti dilaporkan oleh media USA TODAY, para pengamat politik Korut bahkan memprediksi, budaya musik K-pop tampaknya akan berhasil menjebol ‘benteng pertahanan komunis’ Korut yang selama ini sangat tertutup itu.

Baca juga:Nasib Mengerikan Wanita Korut di Kamp Konsentrasi, Diperkosa Lalu Dibunuh Setelah Melahirkan

Sementara dengan AS, Kim Jong Un sebenarnya merupakan penggemar berat olahraga basket dan pengagum berat pemain basket National Basketball Association (NBA), Dennis Rodman.

Rodman dan sejumlah rekan satu timnya bahkan pernah berkunjung ke Korut di tahun 2013 dan 2017 dan secara pribadi, Rodman, mengklaim sebagai teman akrabnya Kim Jong Un.

Dalam kesempatan kunjungan pada bulan Juni 2017, Rodman bahkan memberikan suvenir dari Presiden AS Donald Trump untuk diberikan kepada Kim Jong Un sebagai simbol ‘keinginan damai dari AS’.

Dalam kesempatan itu Kim Jong Un juga sempat menyatakan kepada Rodman bahwa Kim sebenarnya tertarik untuk bertemu dan berbicara dengan Donld Trump.

Dengan fakta Kim Jong Un ternyata merupakan penggemar berat K-pop dan olahraga basket Amerika, maka jika pemimpin Korut ini ingin berdamai dengan Korsel dan AS memang masuk akal.

Meskipun baik bagi Korsel maupun AS, keputusan Korut yang ingin berdamai dengan cara menghentikan program nuklir dan membereskan Perang Korea secara tiba-tiba itu, sebenarnya, sesuai diberitakan cnn.com, sulit diterima akal (unthinkable).

Baca juga:Cerita para Istri Terpidana Kasus Marsinah:

Artikel Terkait