Advertorial

Jangan Senang Dulu, Cuti dan Libur Panjang Justru Dianggap Rugikan Pekerja

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu pemerintah menetapkan libur lebaran selama sembilan hari termasuk tujuh hari cuti bersama.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai penetapan cuti dan libur yang panjang ini tidak akan menguntungkan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang bekerja untuk perusahaan swasta.

Pasalnya, libur bersama ini turut memotong cuti tahunan.

"Tentu saja, sebagai karyawan tidak ada yang mau dipotong cutinya," ujar Agus kepada Kontan.co.id, Selasa (1/5).

Baca juga:Cerita para Istri Terpidana Kasus Marsinah:

Agus menambahkan, tenaga kerja yang beragama muslim tidak bisa menikmati panjangnya waktu cuti dan libur ini.

Sementara, bagi tenaga kerja yang kampung halamannya dekat dengan pusat kota juga tidak membutuhkan liburan yang lama.

Seiring dengan karyawan yang tidak bekerja, maka produktivitas perusahaan akan menurun.

Untuk perusahaan yang bergerak di bidang ekspor atau pengiriman barang misalnya, ada kemungkinan terjadi keterlambatan pengiriman sehingga perusahaan harus dikenakan denda.

Baca juga:Jackie Chan Kaya Raya Tapi Putrinya Hidup Miskin dan Menggelandang, Ini Kisahnya!

Tak hanya berdampak pada penurunan produktivitas perusahaan.

Harga-harga komoditas di Jakarta juga bisa meningkat karena kelangkaan pasokan.

Pasalnya, truk-truk dengan muatan besar ke Jakarta akan dibatasi.

"Artinya pengiriman barang ke Jakarta menjadi terhambat, kalau langka, harganya bisa meningkat," ujar Agus.

Baca juga:Vodka dan Jet Tempur Sukhoi Bikin Polisi Militer TNI AU Tegang

Pemerintah akan mengkaji ulang terkait penetapan cuti bersama dan libur lebaran ini.

Melihat ini, Agus meminta supaya pemerintah kembali menetapkan keputusan seperti biasanya.

Menurutnya, pemerintah sudah memiliki tugas masing-masing, khususnya dalam mengatur lalu lintas selama lebaran.

Salah satu tujuan penambahan cuti bersama dan libur lebaran ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan pada saat arus mudik dan arus balik.

"Ini kan ritual tahunan muslim, ya sudah jalankan seperti biasa. Tahun lalu sudah bagus. Lagipula masing-masing kementerian ada tupoksinya. Pemerintah siap saja, kan sudah tugas pemerintah," tandas Agus. (Lidya Yuniartha)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul “Pengamat: Cuti dan libur panjang tak untungkan tenaga kerja.

Baca juga:Nenek 70 Tahun Ini Selama 28 Tahun Tak Mengonsumsi Gula, Kini Lihatlah Hasilnya yang Sungguh Luar Biasa

Artikel Terkait