Intisari-online.com - Belakangan bencana alam yang terjadi di Tonga menjadi sorotan dunia.
Bencana tersebut berhasil menyapu beberapa pulau di Tonga hingga tak tersisa, dalam waktu sekejab.
Sejak bencana yang terjadi pada Sabtu (15/1/22) tersebut Tonga mengalami masalah komunikasi dan belum terdengar kabarnya.
Namun, saluran pemerintahnya telah memberi kabar mengenai situasi di negara Pasifik tersebut.
Sedangkan ilmuwn terus mencari tau mengenai segala hal terkait tsunami yang terjadi di Tonga.
Menurut laporan terbaru yang dipaparkan oleh ilmuwan menyatakan,tsunami akibat letusan gunung berapi di Tonga memiliki kekuatan 600 kali dari bom atom yang dijatuhkan AS di Jepang.
Dilaporkan tsunami tersebut imbas dari sebuah gunung berapi bawah laut tiba-tiba terbangun pada 15 Januari.
Ledakannya mengirimkan gelombang besar Kepulauan Tonga, sebuah negara di Samudra Pasifik Selatan, menyebabkan Tonga ditelan abu dan menciptakan tsunami setinggi 15 meter.
Para ilmuwan memperkirakan ini menjadi letusan paling eksplosif sejak 1883, menghasilkan tenaga 10 megaton.
Letusan tersebut menciptakan ledakan yang sangat keras sehingga Observatorium Gunung Api Alaska masih merekam suaranya, bahkan sejauh 10.000 km, menurut Business Insider.
"Ini bisa menjadi letusan eksplosif terbesar sejak letusan gunung Krakatau pada tahun 1883," kata Michael Poland, ahli geofisika dari US Geological Survey (USGS).
Tahun itu, gunung berapi Krakatau di Indonesia meletus, menewaskan ribuan orang, jumlah abu begitu banyak sehingga menutupi seluruh langit.
Letusan terakhir begitu besar sehingga benar-benar menghancurkan sebuah pulau, menciptakan tsunami setinggi 15 meter.
Untuk menghitung kekuatan destruktif letusan, para ilmuwan mengevaluasinya berdasarkan skala yang digunakan dalam ledakan nuklir.
James Garvin, peneliti top NASA, mengatakan ledakan vulkanik Tonga itu setara dengan 10 megaton atau 10 juta ton TNT.
Artinya setara dengan 667 bom atom AS yang dijatuhkan di Jepang selama Perang Dunia II.
Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima oleh Amerika Serikat menghasilkan 15.000 ton TNT, menewaskan 90.000 orang seketika.
Selama Perang Dingin, AS dan Uni Soviet menguji bom atom yang lebih merusak daripada letusan gunung berapi Tonga.
Pada tahun 1954, Amerika Serikat meledakkan bom atom Castle Bravo, menghasilkan hasil 15 megaton, bom nuklir terbesar yang telah diuji Amerika Serikat hingga saat ini.
Letusan Gunung Tonga juga menciptakan awan berbentuk lingkaran dengan diameter 260 km dan tinggi 20 km.
Gunung berapi telah menutupi 170 pulau di Tonga dengan abu.
Letusan tersebut juga menimbulkan tsunami yang menyapu Tonga dan negara pulau tetangga seperti Fiji dan Samoa, menyebar ke Jepang dan mendorong Amerika Serikat untuk mengeluarkan peringatan di California.
Tsunami setinggi 15 meter melanda Togatapu, salah satu pulau utama di Tonga. Letusannya begitu besar sehingga terlihat jelas dari satelit.
Menurut pemberitahuan dari Tonga, negara ini mencatat 2 penduduk setempat dan seorang warga negara Inggris meninggal.
Banyak pulau yang rusak parah, hanya tersisa 2 rumah yang masih berdiri.