SBY Ternyata Sempat Menolak Pencolanan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta

Moh Habib Asyhad

Editor

SBY Ternyata Sempat Menolak Pencolanan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta
SBY Ternyata Sempat Menolak Pencolanan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta

Intisari-Online.com -Pencolanan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur DKI Jakarta ternyata tak selempang yang kita bayangkan. Kabar yang beredar menyebut bahwa pencalonannya ini bahkan sempat ditentang oleh bapaknya, Ketua Umum Partai Demokrat dan mantan presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

Bama Agus sendiri muncul dari usulan tiga partai lainnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketiga partai, menilai Agus sebagai satu-satunya sosok yang pantas menjadi calon Gubernur DKI Jakarta 2017.

“Tetapi Pak SBY enggak mau, itu (Agus) yang terakhir saja, (nama) yang lain kita coba dulu,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, Minggu (25/9). Menurutnya, nama lain pun kemudian digodok. Partai Demokrat mengusulkan nama Yusril Ihza Mahendra, tetapi PKB, PAN dan PPP menolak.

Usulan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno juga tidak menemui titik temu. “Maka keadaan ini berlarut-larut. Nah muncul lagi nama (Agus), akhinya Pak SBY mengatakan, ‘keputusan bukan di tangan saya’,” ucap Syarief.

SBY lalu menelpon Agus yang sedang menjalani pendidikan militer di Australia. Begitu dihubungi di Australia, Agus kaget. “Kok saya dipilih?” ujar Syarief menirukan reaksi Agus pertama kali. “Tapi setelah berpikir sejenak kalau ini panggilan sejarah dan bangsa untuk kepentingan rakyat, dia siap, tapi dia minta dia harus berhasil.”

Sementara untuk pendamping Agus, koalisi Demokrat, PKB, PAN dan PPP pun mempercayakan kepada birokrat DKI Sylviana Murni. Pasangan ini akan berhadapan dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI-P, Hanura, Golkar dan Nasdem.(Tribunnews.com)