Selama 70 Tahun Baku Hantam dengan Korsel, Kim Jong-Un yang Terkenal Keras Akhirnya Melunak, Presiden Korea Selatan Bocorkan Hubungan Damai dengan Negara Komunis Itu

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Moon Jae-In dan Kim Jong-Un dalam perjanjian denuklirisasi 2018 lalu
Moon Jae-In dan Kim Jong-Un dalam perjanjian denuklirisasi 2018 lalu

Intisari-online.com - Baru-baru ini sebuah kabar mengejutkan datang dari Korea, di tengah kabar buruk soal Rusia-Ukraina dan China-Taiwan.

Menurut laporan terbaru, Presiden Korea Selatan Moon Jae-In, sepakat mengakhiri konflik panjang dengan Korea Utara.

Moon mengatakan konflik yang telah berjalan sepanjang 70 tahun itu, diyakini akan berakhir.

Perang Korea telah dimulai pada 1953 silam, dan kini akan berakhir dengan genjatan senjata.

Baca Juga: Dulu Sekutu Karena Sama-Sama Berideologi Komunis, Siapa Sangka Rusia dan China Nyaris Menyulut Perang Dunia III Dengan Saling Lempar Bom Nuklir

Menurut Presiden Moon Jae-in mengatakan Korea Selatan, Amerika Serikat, Cina, dan Korea Utara telah sepakat "pada prinsipnya untuk menyatakan secara resmi berakhirnya Perang Korea".

Pernyataan di atas dibuat oleh Moon Jae-in terjadi pada 13 Desember.

Saat konferensi pers di Canberra (Australia) setelah pertemuan puncaknya dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Menurut Moon, meskipun mereka telah sepakat "pada prinsipnya" untuk secara resmi menyatakan berakhirnya Perang Korea.

Baca Juga: Pria Ini 'Ketiban' Sial hingga Ditangkap 5 Kali dalam 3 Hari Lantaran Hal Ini, Ternyata Ada Iming-iming Rp 1,5 Miliar di Baliknya

Perwakilan Korea Selatan, Amerika Serikat, Cina , dan Korea Utara belum bertemu.

Moon mengatakan pihak Korea Utara bersikeras meminta AS untuk membatalkan kebijakan permusuhannya terhadap Pyongyang, mengacu pada sanksi atas program nuklir dan misilnya.

"Oleh karena itu, kami belum bisa duduk bersama untuk membahas atau merundingkan deklarasi resmi untuk mengakhiri perang," kata presiden Korea Selatan.

"Kami berharap negosiasi akan segera dimulai," katanya.

Moon percaya bahwa "menyatakan berakhirnya perang bukanlah tujuan akhir, tetapi itu akan menjadi langkah penting untuk memulai kembali negosiasi denuklirisasi di semenanjung Korea."

Pada saat yang sama, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri.

Baca Juga: Korea Utara Berisiko Mengalami Kelaparan yang Mengerikan, Hanya Bisa Diatasi Jika Pemerintah Mau Melakukan Hal Ini

Mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejabat Washington "siap untuk datang ke meja perundingan tanpa prasyarat".

"Kami berharap Korea Utara akan menanggapi secara positif tawaran ini," kata juru bicara itu.

Perang Korea 1950-1953 dihentikan oleh gencatan senjata alih-alih perjanjian damai.

Jadi secara teori, Korea Selatan dan Korea Utara masih dalam keadaan perang, seblum pernyataan tersebut.

Sementara itu, dari pihak Korea Utara belum memberikan pernyataan resmi.

Namun, dengn berakhirnya perang Korea, menyebut berakhirnya sikap keras yang selama ini dilakukan oleh Kim Jong-Un.

Artikel Terkait