Saking Bengisnya hingga Dirikan Penjara 'Neraka Ashoka', Akhir Hidup Raja Ashoka yang Bunuh 99 Saudaranya Demi Takhta Itu Justru Tak Terduga-duga

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Raja Ashoka yang Brutal Akhirnya Bertaubat
Raja Ashoka yang Brutal Akhirnya Bertaubat

Intisari-Online.com -Ashoka adalah salah satu raja terbesar India, dan merupakan penguasa ketiga Kekaisaran Maurya.

Kekaisaran Maurya sendiri diperkirakan sebagai kekaisaran terbesar (luas daratannya) dalam sejarah anak benua India.

Pada puncaknya, Kekaisaran Maurya tidak hanya menduduki sebagian besar India saat ini, tetapi juga Bhutan, Nepal, dan Bangladesh di timur, serta Pakistan, Afghanistan, dan bagian-bagian Iran di barat.

Ashoka dikatakan lahir pada tahun 304 SM dari kaisar Bindusara dan Dharmma (istri kaisar yang relatif rendah).

Baca Juga: Kehebatan Jayawarman VII: Baru Jadi Raja pada Usia 57 Tahun, Tapi Mampu Membawaan Kerajaan Khmer ke Puncak Kejayaan hingga Bangun 100 Rumah Sakit dan 100 Rumah Istirahat

Menurut salah satu legenda, Ashoka bertarung dan membunuh 99 saudaranya untuk mewarisi takhta Maurya.

Hanya adik laki-lakinya, Vitashoka, yang dikatakan selamat.

Sejak usia dini, Ashoka menunjukkan potensi besar untuk menjadi jenderal yang sukses dan lihai.

Awal mula sebagai Penguasa Brutal

Baca Juga: Sampai Bakar Uang untuk Hangatkan Putrinya, Inilah 20 Fakta Gila Pablo Escobar 'Si Raja Kokain'

Dikatakan bahwa selama beberapa tahun pertamanya menjadi raja, Ashoka adalah penguasa yang kejam dan brutal.

Dalam satu legenda, misalnya, Ashoka memutuskan untuk menguji kesetiaan para menterinya dengan memerintahkan mereka menebang semua pohon bunga dan buah, tetapi meninggalkan sebuah pohon duri sendirian.

Para menteri bingung, dan mempertanyakan perintah Ashoka.

Setelah mereka menanyai raja sebanyak 3 kali, Ashoka menjadi marah dan "dia menghunuskan pedangnya dan memotong kepala lima ratus menteri."

Baca Juga: Sesuka Hati Buat Inggris Menganut Agama Berbeda dari Katholik Roma, Raja Kejam Inggris Ini Malah Ternyata Buat Salah Satu Jajahan Terpenting Mereka Lepas dari Genggaman Tangannya

Legenda lain berbicara tentang penjara dengan ruang penyiksaan yang dibangun oleh Ashoka yang disebut 'Neraka Ashoka.'

Bangunan ini "indah dari luar sejauh gerbang, tetapi di dalamnya sebenarnya adalah tempat yang sangat menakutkan."

Pembangunan ini adalah permintaan yang dibuat oleh Girika, algojo yang baru diangkat kaisar.

Pembangunan itu pun mendapat inspirasi dari lima siksaan Neraka.

Baca Juga: Jika Bandara Kabul Jadi Saksi Bisu Perginya Pasukan AS dari Afghanistan, Jembatan Bersejarah Ini yang Jadi Tempat Terakhir Pasukan Uni Soviet Injakkan Kaki di Tanah Kuburan Para Raja Itu

Pertaubatan sang Raja yang Brutal

Satu legenda menyatakan bahwa salah satu korban Girika adalah seorang biksu Buddha bernama Samudra.

Meskipun dia disiksa oleh Girika, dia tidak terluka dan berita keajaiban ini sampai ke raja.

Ashoka kemudian datang untuk menemui Samudra dan belajar banyak hal serta menyesali perbuatannya yang jahat selama ini.

Sang biksu kemudian menginstruksikan Ashoka untuk membangun 84.000 stupa sesuai dengan ramalan Buddha agar menjamin keamanan semua makhluk.

Baca Juga:4 Keluarga Kerajaan yang Menderita Kelainan Karena Perkawinan Sedarah, Salah Satunya Cleopatra Ternyata Tak Secantik yang Diberitakan

Ashoka kemudian bertobat, meniggalkan cara-cara keras dan memeluk agama Buddha serta mematuhi perintah Samudra.

Ashoka Masuk Buddha dan Menyebarkan Ajaran

Setelah memeluk agama Buddha, raja mulai menyebarkan ajaran kasih sayang ke seluruh penjuru kekaisarannya.

Runtuhnya Kekaisaran dan Agama

Meskipun status agama Buddha meningkat berkat perlindungan Ashoka, itu tidak bertahan lama.

Setelah kematian Ashoka pada 232 SM dan runtuhnya Kekaisaran Maurya sekitar setengah abad kemudian, agama Buddha akhirnya mati di India.

(*)

Artikel Terkait