Intisari-Online.com – Primbon dikenal sejak zaman dahulu kala dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Primbon digunakan oleh sebagian masyarakat Jawa hanya sebagai pijakan atau gambaran sebelum mereka melakukan sesuatu.
Karena pada dasarnya, hidup manusia, yaitu lahir, rezeki, jodoh, dan kematian telah digariskan oleh Allah.
Pada akhirnya, meski berpatokan pada primbon, seluruh pekerjaan atau apa pun yang kita lakukan hasil akhirnya diserahkan pada kekuasaan Allah.
Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.
Dalam kitab Primbon Jawa, juga dijelaskan watak seseorang dari tanggal kelahiran, pasaran lahir, serta neptu yang mengikutinya.
Tidak hanya itu, bahkan watak seseorang juga bisa dilihat dari ciri-ciri fisik pada orang tersebut, misalnya dilihat dari bentuk mulut, bentuk bibir, bentuk pipi, bentuk dagu, bahkan kumis.
Bentuk dagu pun bisa digunakan untuk mengetahui watak seseorang.
Secara umum dagu dibedakan menjadi dagu kecil, dagu sedang, dan dagu besar.
Berikut ini watak seseorang dilihat dari bentuk dagunya, seperti mengutip dari Buku Kitab Primbon Jawa:
Dagu kecil: memiliki watak jelek, karena suka membuat berita bohong dan tak berdasar.
Dagu sedang: memiliki tabiat halus budi pekertinya dan ikhlas hati.
Dagu besar: memiliki watak angkuh dan mau menang sendiri, dan suka meremehkan orang lain.
Dagu besar dan luwes, sampai leher tebal, serta dahi lebar dan luwes: memiliki kekuasaan dan pangkat/kedudukannya tinggi.
Dagu besar, panjang, dan tebal: di masa tuanya akan mendapatkan kebahagiaan.
Dagu besar, panjang terlihat hingga ke belakang: orang yang tabiatnya ingin menang sendiri dan angkuh.
Dagu kecil dan runcing: akan banyak mendapatkan kesulitan.
Dahi persegi dan lebar, pipi ramping, tidak ada lipatan antara alis dan batas rambut: memiliki kemampuan yang mumpuni sehingga sukses di usia muda.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari