Intisari-Online.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) terbagi menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok beraksi di wilayah tertentu dan dipimpin oleh orang yang berbeda-beda.
Aksi dan target mereka juga terkadang berbeda-beda.
Baca Juga: 150 Anggota KKB Papua Bersatu, Benarkah Takut Diburu Kopassus?
Contoh, pemimpin KKBEgianus Kogoya yang bersiaga diKabupaten Intan Jaya dan Nduga.
Ada juga pemimpin KKBLekagak Telenggen yang beraksi diKabupaten Puncak.
Nah, baru-baru ini, pasukan gabungan TNI-Polri mendapat info terkait KKB yang dipimpin oleh Lamek Taplo.
Dibanding denganEgianus Kogoya danLekagak Telenggen, namaLamek Taplo memag jarang terdengar.
Walau begitu, cara dia beroperasi hampir mirip dengan para pemimpin KKB lainnya.
Dilansir dari tribunnews.com pada Minggu (23/5/2021), menurut Danrem 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan, kelompok KKB pimpinanLamek Taplo menggunakan senapan milik TNI.
Baca Juga: Khianati Tanah Air, 2 Oknum Polisi dan 1 Oknum TNI Ini Terciduk Jual Senjata ke KKB Papua
Di mana senapan itu mereka ambil dari helikopter yang mengalami kecelakaan.
Lalu dengan senapan itu, mereka menyerang TNI dan Polri yang bertugas.
Dilaporkan helikopter MI 17 jatuh dalam penerbanganOksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.
Lalu dari reruntuhan itulah KKB Papua mengumpulkan senjata danamunisi milik TNI.
"Memang benar senapan yang dimiliki KKB pimpinan Lamek Tablo berasal dari helikopter MI 17 yang membawa 12 prajurit TNI," kata Izak Pangemanan kepada Antara di Jayapura, Jumat (21/5/2021).
Ketika memeriksa reruntuhanhelikopter MI 17, hanya ditemukan jenazah kru dan bangkai helikopter.
Sementara senapan dan amunisi hilang.
Fakta-fakta itu didapatkan setelah KKB Papuamenyeranganggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamtas) di Serambakon pada Selasa (18/5/2021) malam.
Kronologinyaitu ketika mobil anggota TNI dan Polri mendadak mogok di ujung jembatan.
Lalu dimulailah aksi baku tembak yang membuat empat personel terluka.
"Kontak tembak terjadi saat kendaraan yang ditumpangi anggota dari Yonif 310/KK dan Yonif 403/WP mogok."
Baca Juga: Pantas Saja TNI-Polri Habis-habisanBuru KKB Papua, Ternyata Dapat Misi Khusus dari Presiden Jokowi
"Sehingga beberapa turun untuk memperbaiki dan mendorong mobil."
"Namun tiba-tiba ditembaki. Sehingga terjadi baku tembak," jelas Izak.
Beruntungnya, walau sempat tertembak, semua prajurit selamat. Ini karena pantulan dari aspal.
Sebab semua korban saat itu posisinya sedang mendorong mobil hingga kena kaki.
"Saya sudah bertemu dan menanyakannya kepada para korban yang saat ini masih dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura," jelas Brigjen TNI Izak.
Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.
Semoga cepat sembuh untuk seluruh prajurit yang bertugas.