Intisari-Online.com - Kapal selamKRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali (21/4/2021).
KRI Nanggala-402 hilang kontak sekitar pukul 03.00 pagi saat sedang melakukan latihan penembakan rudal.
Kabar tengggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 sendiri sudah dibenarkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Baru ijin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak," ujar Hadi, seperti dilansir kompas.com.
Seiring dengan kabar tersebut, impian untuk mengembalikan kejayaan Nusantara di laut sedikit terusik.
Padahal, baru satu bulan lalu, ada sebuah peristiwa yang membuat militer Indonesia bak siap untuk kembali mengukuhkan kejayaannya di laut.
Kala itu, impian untuk mewujudkan mottoTNI Angkatan Laut "Jalesveva Jayamahe" yang berarti "di laut kita jaya" bak sudah di depan mata.
Sayang peristiwa itu kini malah mulai terusik dengan kabar tenggelamnyaKRI Nanggala-402.
Peristiwa yang dimaksud adalah serah terima kapal selam KRI Alugoro-405 yang merupakan buatan asli Indonesia.
Selain untuk memperkuat armada laut Indonesia, kehadiran KRI Alugoro-405 juga menjadi tonggak sejarah penting kebangkitan industri alutsista tanah air.
Sebab, untuk pertama kalinya sebuah kapal selam berhasil diproduksi di galangan kapal milik perusahaan dalam negeri, yaitu PT PAL.
"Kita sadari bersama betapa pentingnya pertahanan kita. Kita sedang membangun kemampuan pertahanan kita," ujarMenteri Pertahanan Prabowo Subianto,Rabu (17/3/2021), seperti dilansirkompas.com.
Tidak hanya Prabowo, beberapa pejabat pemerintah termasuk, Presiden Joko Widodo pun turut memberikan komentar positif terkait kehadiranKRIAlugoro-405.
"Saya kira sebuah kerja sama yang bagus, ada transfer teknologi di dalam pembangunan kapal selam Alugoro kita. Kita harapkan pada suatu titik kita bisa mandiri mengerjakan semuanya oleh anak-anak bangsa sendiri," tutur Presiden seperti dilansir kompas.com,(27/1/2020).
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa keberhasilan memproduksiKRIAlugoro-405 menjadi sangat penting untuk ekosistem industri pertahanan lokal yang sehat.
"Keberhasilan pembangunan kapal selam Alugoro menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam," tambah Sri Mulyani.
Bergabungnya kapal selam KRI Alugoro-405 dalam juga secara jelas menambah kekuatan Indonesia di bawah permukaan laut.
Sebab, kehadirannya menambah jumlah armada kapal selam Indonesia menjadi sangat signifikan.
Selain KRI Alugoro-405 danKRI Nanggala-402 yang baru saja dikabarkan hilang kontak di perairan Bali, Indonesia hanya memiliki lima kapal selam.
Berikut ini rinciannya.
Kapal selam KRI Cakra-401
Kapal selam ini menjadi yang tertua di jajaran kapal selam Indonesia karena sudah beroperasi sejak 40 tahun lalu.
Kapal selam buatan Jerman ini pernah unjuk kehebatan saat berhasil meluluhlantakkan KRI Karang Galang dalam sebuah sesi latihan pada 2008.
Sayang,KRI Cakra-401 kini diduga sedang tidak dapat beroperasi karan pada awal 2020 terlihat berada digalangan PT PAL Indonesia
Kapal Selam Nagapasa-403
Diproduksi olehDaewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd dari Korea Selatan, KRINagapasa-403 hadir di Indonesia pada 28 Agustus 2017.
KRI Nagapasa-403 ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah air.
KRI Nagapasa-403 juga mampu berlayar lebih dari 50 hari dan menampung 40 kru untuk menunjang fungsi.
Kapal Selam Ardadedali-404
Sama seperti KRINagapasa-403, KRIArdadedali-404 juga diproduksi olehDaewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd dari Korea Selatan.
Kapal selam Ardadedal-404 memiliki peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 milimeter serta memlki peluru kendali antikapal permukaan yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI AL.