Intisari-Online.com - Banjir bandang dan longsor yang melanda Timor Leste membuat negara itu dalam kesulitan besar.
Presiden Timor Leste Francisco Guterres Lú-Olo menyebut banjir sebagai "bencana besar" dan mengatakan pihak berwenang masih bekerja untuk menentukan tingkat kerusakan dan nyawa yang hilang.
Ribuan warga yang mengungsi pun memicu kekhawatiran jumlah kasus COVID-19 di Timor Leste melonjak.
Dili berada di bawah lockdown yang diperpanjang untuk menghadapi lonjakan jumlah COVID-19.
Tetapi strategi itu gagal ketika orang-orang mengungsi bersama teman dan anggota keluarga.
Alex Tilman, Pejabat Koordinasi Pembangunan PBB, mengatakan orang-orang sudah menderita akibat dampak ekonomi dari lockdown COVID-19, dan bencana ini telah menambah tingkat penderitaan.
"Kami menghadapi krisis ganda, saya katakan: krisis kesehatan dan juga krisis kemanusiaan," katanya.
"Beberapa daerah yang terkena dampak banjir, adalah daerah di mana wabah COVID paling parah terjadi di Dili, di mana penyakit tersebut telah menyerang lebih banyak orang daripada yang lainnya."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR