Intisari-Online.com – Dalam tradisi Jawa, berat tidaknya nama seseorang mempengaruhi kehidupannya kelak.
Lalu, bagaimana mengetahui nama kita apakah berat atau tidak?
Majalah Intisari edisi Juni 1998 dalam Rubrik Maya pernah mengulas berat tidaknya nama seseorang melalui tulisan Menderita Karena Keberatan Nama.
Nah, mari kita cocokkan, apakah nama Anda berat atau tidak.
Baca Juga: Weton Paling Sakti; Watak Pria dan Wanita Berdasarkan Jam Lahir Menurut Primbon Jawa
Baik-buruknya nama, menurut peritungan Jawa(neptu),didasarkan pada susunan aksara Jawa (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga).
Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda.Ha, da, pa, ma, masing-masing dinilai 1.Na, ta, dha, ga, nilainya 2.Ca, sa, ja, ba= 3.Ra, wa, ya, tha= 4.Ka, la, nya, nga= 5.
Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata.
Contoh, nilai keseluruhan nama Susanto adalah Su (sa=3) + san (sa=3) + to (ta=2) = 8.
Baca Juga: Watak Wanita - Pria Berdasarkan Weton Bulan Lahir Menurut Primbon (2)
Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang menunjukkan "cocok tidaknya nama", yang mel lima unsur, "Sri", "Lungguh", "Gedhong", "Loro", "Pati".
Menghitungnya dimulai dari satu (Sri), dua (Lungguh), tiga (Gedhong), empat (Loro), dan lima (Pati). Setiap habis kelipatan lima, hitungan kembali dimulai dari angka satu (Sri) sampai lima (Pati), begitu seterusnya.
Misal, nilai nama Susanto = 8, dihitung mulai dari satu (Sri), dua (Lungguh), tiga (Gedhong), empat (Loro), lima (Pati), enam (Sri), tujuh (Lungguh), delapan (Gedhong).
Jadi, nama Susanto (dengan angka total 8), jatuh pada unsur "Gedhong".
"Artinya, insya Allah, kelak si pemilik nama itu akan bergelimangan harta dalam hidupnya," jelas Iin SP.
Menurut tradisi Jawa, unsur "Sri", "Lungguh", dan "Gedhong" dianggap mewakili unsur kecocokan nama.
Sebaliknya kalau jatuh pada unsur "Loro" dan "Pati", nama itu dianggap tidak cocok bagi yang bersangkutan.
Kelima unsur itu masing-masing memiliki arti konotasi yang berbeda.
"Sri" memiliki arti yang positif (bahagia, kemakmuran, keberuntungan, mulia, dan sukses segalanya).
Baca Juga: Watak Wanita Pria Berdasarkan Weton Bulan Lahir Menurut Primbon (1)
Juga "Lungguh" dan "Gedhong" mengandung arti yang positif, yakni baik dalam kedudukan (jabatan) dan ekonomi (harta), tapi biasanya masih ada kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga diselilingi cekcok atau kurang harmonis.
Sebaliknya unsur "Loro" dan "Pati" punya konotasi negatif.
Unsur "Loro" menggambarkan hidup tersendat-sendat, sakit-sakitan, kurang mujur, banyak siai, banyak menderita. Unsur "Pati" menyimpan makna umur yang pendek.
Dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup (A, I, U, E, 0) yang berdiri sendiri tidak ikut dihitung atau diabaikan (nilainya = nol).
Misalnya, cara perhitungan nama Hariyanto berbeda dengan Ariyanto.
Kalau Hariyanto = Ha (ha = 1) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to (ta = 2) - 11 (unsurnya Sri).
Ariyanto = A (diabaikan = 0) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to (ta = 2) = 10 (unsumya Pati).
Bagaimana, nama Anda termasuk yang berat atau tidak?
Baca Juga: Weton Paling Sakti; Watak Wanita Kelahiran Jumat Menurut Primbon Jawa
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari