Mulai dari harapan dari para fans, media massa, publik, hingga sponsor.
Tapi hati-hati, karena harapan bisa berbalik menjadi beban.
Ketika kemampuan dan skill tinggi seseorang tidak dibarengi dengan prestasi gemilang, maka 'kebintangan' pun meredup, bak senjata makan tuan.
Perlu diingat, star syndrome tidak hanya dialami oleh figur publik, atlet terkenal, artis, atau pun pejabat.
Star syndrome bisa dialami siapa saja yang merasa dirinya hebat dan punya banyak penggemar.
Akibatnya, orang tersebut akan mendorong dirinya lebih kompetitif.
Baginya, segala sesuatu adalah persaingan.
Karena itu, benarlah kata petuah yang mengatakan, 'mempertahankan itu lebih sulit daripada meraih'.
Seperti halnya popularitas, mungkin meraihnya bisa begitu mudah, namun tidak semua berhasil mempertahankannya.
Baca Juga: Kucing Tiga Warna; Inilah Mengapa Kucing Calico Paling Keren?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR