Soo Kim, dari RAND Corporation, menambahkan Kim akan menggunakan pemerintahan Biden untuk "memperkuat garis strategisnya".
“Kim Jong-Un mungkin memandang tahun baru dan pemerintahan baru AS sebagai kesempatan untuk memperkuat garis strategisnya," ucap Soo Kim.
"Dan mungkin menguji tekad kepresidenan AS yang baru."
"Jadi saya akan mengatakan bahwa seruan untuk diplomasi di kongres partai adalah yang pertama dari banyak umpan dari Pyongyang untuk menguji air dengan Washington dan Seoul."
Sementara Robert Winstanley-Chesters, dari University of Leeds, mengatakan Korea Utara “ingin dianggap serius”.
“Apa yang pada akhirnya diinginkan Korea Utara adalah dianggap serius sebagai negara yang sah dan layak dengan tempat di meja dunia."
"Dan untuk mendapatkan jaminan keamanan dan keberlanjutan keberadaan dan kedaulatannya," jelas Robert Winstanley-Chesters.
"Pyongyang pada akhirnya melihat Amerika Serikat sebagai penjamin keamanan itu dan ingin mencapai itu dengan syarat yang sama, dan tidak melibatkan Korea Selatan dalam kesepakatan apa pun yang mungkin melibatkan."
Sama seperti ayahnya, para ahli mengatakan Kim Jong-Un bisa menghadapi teka-teki yang sama seperti ayahnya dan bisa sangat bergantung pada China.
Baca Juga: Unik, 3 Gambar Peta Dunia Zaman Dulu Ini Pernah Mengubah Dunia
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR