Advertorial
Intisari-online.com - Ritual malam pertama adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh mempelai pria dan wanita tanpa ada gangguan dari pihak ketiga.
Namun, bagaimana jadinya jika pada malam pertama harus diwarnai dengan sebuah insiden tidak menyenangkan sama halnya dengan kejadian berikut ini.
Seorang wanita mengalami nasib menyedihkan usai menikah dan seharusnya melakukan malam pertama dengan suaminya.
Pada saat itulah dia harus mendapati kenyataan bahwa keluarga dari mempelai pria ikut campur dalam urusan ranjang pasangan ini.
Menurut Eva.vn, pada Jumat (4/12/20), insiden tersebut terjadi di kota Urgench, di wilayah Khorezm, di bagian barat Uzbekistan.
Seorang wanita dilucuti celananya oleh keluarga dari suaminya usai menikah.
Hal itu terjadi sesaat setelah pernikahan antara sang pria dan wanita itu selesai, tak disangka insiden tersebut kemudian terjadi.
Dalam sebuah tayangan video, pengantin wanita itu dibawa ke sebuah kamar bersama keluarga pengantin pria kemudian mulai dilucuti celananya.
Hal itupun membuat sang pengantin wanita marah besar dan tak terima dirinya diperlakukan seperti itu.
Namun, ternyata sebelum insiden tersebut terjadi rupanya hal ini menjadi penyebabnya.
Menurut keterangan, awalnya pernikahan itu berlangsung dengan lancar sesuai tradisi Uzbekistan dan semua berjalan baik.
Setelah pernikahan selesai, seharusnya pengantin pria dan wanita melangsungkan malam pertama justru mengalami insiden tidak menyenangkan.
Sang pengantin wanita dituduh sudah tidak perawan lagi oleh keluarga pengantin pria.
Sehingga mereka memutuskan untuk memeriksa keperawanan pengantin wanita tersebut.
Mereka juga merekam tindakan itu, kerabat keluarga laki-laki yang kebanyakan perempuan membawa pengantin wanita itu ke sebuah kamar.
Lalu mereka meletakkannya di kasur dan mulai melucuti celananya, untuk memeriksa keperawannya.
Pengantin wanita yang menerima perilaku tersebut, marah dan tidak terima, sehingga terjadilah pertikaian antara keluarga pengantin pria dan pengantin wanita itu.
Pengantin wanita itu kemudian hanya mampu menutupi wajahnya dengan tangan dan berakhir menangis.
Tak hanya itu, pengantin wanita itu juga berkali-kali dihina dan difitnah oleh keluarga pengantin pria, karena tidak menjaga keperawannnya sebelum menikah.
Setelah selesai melewati tes keperawanan, pengantin wanita itu terus menangis bahkan suaminya tak ada di sampingnya.
Di terus menangis di sudut ruangan sambil kesakitan karena aibnya dibongkar, bahkan direkam melalui ponsel.
Sementara itu menurut laporan, pengantin pria ini sebelumnya juga pernah dihukum karena pemerkosaan, tetapi keluarga pengantin wanita baru tahu setelah pernikahan berlangsung.
Tak hanya itu, keluarga mempelai pria juga memeras keluarga pengantin wanita dengan memaksanya mengeluarkan uang tak sedikit untuk keperluan pernikahan.
Jika keluarga pengantin wanita tidak memberikannya, mereka akan menyebarkan nama baik dan kehormatan pengantin wanita tersebut.
Namun, keluarga pengantin wanita menolak dan memilih melaporkannya ke polisi, karena dianggap keluarga pengantin pria melecehkan dan menghina keluarga wanita.
Setelah itu, polisi di kota Urgench menangkap orang-orang yang terlibat di dalam indisen itu, dan kini dalam penyelidikan.
Sedangkan di jejaring sosial Uzbekistan, banyak orang marah dan kecewa atas tindakan mempelai pria dan keluarganya.
Mereka menyebut pengantin pria dulunya pelanggar seks tetapi memaksa pengantin wanita tetap perawan, ini terlalu tidak masuk akal.
Selain itu banyak yang menuduh keluarga mempelai pria hanya ingin memeras keluarga memperlai wanita tersebut.