Advertorial

Digadang-gadang Jadi Wilayah Kekuasaan Trump, Joe Biden Berhasil Birukan Georgia, Keunggulannya Makin Besar dan Buat Trump Sudah Tak Bisa Berkutik Lagi

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Posisi Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih semakin jelas.

Walau sudah dipastikan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilres) AS 2020, tapi hasil perhitungan suara masih dilakukan di sejumlah negara bagian.

Nah, dilaporkan Biden resmi menang dengan total 306 electoral votesatau suara elektoral.

Angka ini dipastikan setelah Biden dinyatakan sebagai pemenang di negara bagian Georgia, Jumat (13/11/2020) siang, oleh The New York Times, CNN, Politico, ABC, dan stasiun televisi lainnya.

Baca Juga: Detik-detik Istri Sah Pukuli dan Tendang Pelakor di Depan Umum, Tapi Sang Suami Malah Lindungi Selingkuhannya Mati-matian, Bikin Istri Makin Ngamuk

Presiden petahana Donald Trump harus menelan pil pahit kekalahan setelah dia hanya mampu meraih 232 electoral votes.

Kedua capres sama-sama unggul di 25 negara bagian.

Penghitungan popular vote terakhir menunjukkan Biden meraup 78 juta suara atau sekitar 50,8 persen.

Angka ini adalah raihan suara nasional terbesar dalam sejarah Pilpres AS.

Sementara itu, Trump dipilih oleh 72,8 juta warga AS atau 47,4 persen.

Baca Juga: Baru Bantu Kelahiran Bayi Kembar, Dokter Ini Menjerit Ketika Melihat Kondisi Sang Bayi, Ruang Persalinan Langsung Hebih Hingga Ibunya Pun Penasaran Wujud Bayinya

Angka electoral votes ini sama dengan hasil pilpres 2016.

Namun, ketika itu Trump-lah yang memenangi 306 electoral votes.

Biden Birukan Rust Belt, Sun Belt, dan Distrik Kongresional

Biden berhasil membirukan total 5swing states dan 1 distrik kongresional dari tangan Trump.

Warna biru seperti diketahui adalah warna yang identik dengan Partai Demokrat AS.

Negara-negara bagian itu di antaranya adalah trio Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan yang tersebar di daerah industrial Rust Belt.

Kemudian, Georgia dan Arizona yang berada di kawasan Sun Belt. Serta yang terakhir adalah Nebraska distrik kongresional kedua.

Kunci utama kemenangan Biden adalah kesuksesannya memulihkan kembali benteng pertahanan Demokrat atau “Blue Firewall” di Rust Belt.

Selama 6 pilpres berturut-turut sejak 1992 hingga 2016, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan selalu kompak memilih capres Demokrat hingga Trump merobohkan keperkasaan Demokrat pada pilpres 2016.

Semulus pada Era Trump

Walau Trump tetap unggul di kalangan blok pemilih kerah biru yang mendominasi 3 negara bagian itu, Biden berhasil memotong mayoritas presiden berusia 74 tahun itu.

Baca Juga: Viral Karena Mas Kawinnya Sandal Jepit dan Air, Pasangan Pengantin Ini Harus Mendapat Pil Pahit, Dapat Bullyian dari Netizen, 'Hanya Cari Sensasi Saja!'

Keberhasilan ini ditambah dengan berpalingnya pemilih suburban ke Demokrat cukup bagi Biden menjadikan Trump sebagai presiden satu periode.

Kemenangan di Arizona dan Georgia adalah kemenangan bersejarah yang manis bagi Biden.

Politisi senior yang akan berusia 78 tahun pada 20 November mendatang ini menjadi capres Demokrat pertama sejak Bill Clinton yang berjaya membirukan dua negara bagian yang merupakan basis kuat Partai Republik itu.

Georgia dan Arizona yang merupakan dua swing states baru masing-masing dimenangi oleh Clinton pada pilpres 1992 dan pilpres 1996.

Pencapaian Biden di Arizona sangat fenomenal karena negara bagian tempat Grand Canyon berlokasi ini adalah tempat kelahiran ideologi konservatif modern Partai Republik melalui sosok Senator legendaris Barry Goldwater.

Tidak ketinggalan Arizona juga pernah diwakili oleh mendiang Senator kawakan Republik John McCain yang dikalahkan Barack Obama pada pilpres 2008.

Sebelum dimenangi Clinton, capres terakhir Demokrat yang menang di Arizona adalah mantan Presiden Harry Truman pada pilpres 1948 atau 72 tahun silam.

Sementara itu, Georgia telah menunjukkan tanda-tanda akan kompetitif sejak Obama terpilih.

Trump hanya unggul 5 poin atas Hillary Clinton di Peach State pada pilpres 2016.

Kesuksesan Biden ditopang oleh perubahan demografi di dua negara bagian itu di mana jumlah pemilih minoritas yaitu Hispanik di Arizona dan Afro- Amerika di Georgia semakin meningkat.

Baca Juga: Berbulan-bulan Saling Ancam dan Serang, Mendadak Tentara India dan China Tinggalkan Area Perbatasan, Tarik Seluruh Tank dan Pasukan, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini

Dua blok pemilih ini adalah basis suara tradisional Demokrat.

Khusus di Georgia, meroketnya suara Demokrat di kota Atlanta dan kawasan suburb sekitar menjadi kunci krusial mengalahkan Trump.

Hasil pilpres di Georgia diperkirakan akan menjadi yang paling ketat dibanding negara bagian lainnya.

Saat ini Biden unggul 14.172 suara atau 0,29 persen.

Kemenangan Biden di Nebraska distrik kongresional ke-2 tidak terlalu mengejutkan karena distrik ini didominasi oleh pemilih suburban berpendidikan universitas yang gerah dengan 4 tahun kekacauan dan kontroversi pemerintahan Trump.

Sama seperti di negara bagian lain, blok pemilih ini memindahkan dukungannya ke suami Jill Biden itu pada pilpres 2020.

(Ericssen)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Birukan Georgia, Joe Biden Menangi Pilpres AS dengan 306 Electoral Votes")

Baca Juga: Pantas China Selalu Seenaknya di Laut China Selatan, Ternyata Militer Mereka Punya Senjata CanggihIni,'Dijamin Bisa Jadi Kunci Kemenangan Dalam Perang di Masa Depan'

Artikel Terkait