Advertorial
Intisari-Online.com - Siapa tak mengetahui Kim Jong-un, diktator Korea Utara yang terkenal akan kekejamannya.
Memang Kim Jong-un tak begitu saja menjadi pemimpin Korut, namun peluang besar sudah dimilikinya sejak kecil.
Bukan rahasia lagi jika kepemimpinan Korea Utara hanya berputar di sekitar keluarga Kim semata, meski dilakukan pemilihan umum.
Sejak berdirinya Korea Utara, kakek Kim Jong-un, Kim Il-sung telah menjadi pemimpin.
Selanjutnya kekuasaan jatuh ke tangan ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il.
Lahir di keluarga penguasa Korea Utara, sedikit banyak masa kecil Kim Jong-un tentu tak sama dengan anak seusianya.
Bahkan, disebut Kim Jong-un sudah meyakini bahwa dirinya adalah manusia setengah dewa.
Di sisi lain, masa kecil yang 'kesepian' mungkin dialami pemimpin Korea Utara yang satu ini.
Mengutip Kompas.com, Penulis biografi Kim Jong Un mengatakan, Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu di masa kecilnya adalah bocah manja dan yakin dirinya manusia setengah dewa.
Anne Fifield dalam bukunya The Great Successor: The Divinely Perfect Destiny of Brilliant Comrade Kim Jong Un menuliskan hal tersebut, yang dikutip oleh Daily Star Sabtu (25/4/2020).
Di bukunya, Fifield mencatat kehidupan masa kecil Kim Jong Un, sebagai seorang anak dan remaja yang dikirim belajar ke Swiss.
Kim Jong-un disebut sebagai 'bocah manja' di masa kecilnya.
Di antara cerita masa kecil Kim Jong-un, ada yang berasal dari ulang tahunnya yang ke-8.
Ulang tahun seorang bocah 8 tahun dalam bayangan banyak orang tentu merupakan pesta meriah yang berisi bocah-bocah yang sibuk bermain.
Namun, rupanya berbeda dengan pesta ulang tahun yang dimiliki oleh Kim Jong-un.
Fifield menceritakan bahwa ulang tahun ke-8 Kim Jong Un dihadiri oleh orang dewasa berpangkat tinggi, bukan anak-anak seusianya.
Selain itu, dikatakan Fifield bahwa Kim Jong-un tak banyak berinteraksi dengan anak lain.
"Kontak dengan anak lain jarang terjadi," tulisnya.
Tampaknya perjalanan menuju kursi kepemimpinan telah dimulai oleh Kim Jong-un sejak kecil.
Relasi-relasi dengan para pejabat telah dibangun sejak dini.
Penampilan Kim Jong-un pun sudah berbeda, dengan ia rutin memakai seragam militer mini, ungkap Fifield.
Dalam wawancara dengan Vox dikutip dari Kompas.com, Fifield menuturkan tentang kepercayaan Kim Jong-un kecil bahwa dirinya manusia setengah dewa.
"Dia dibesarkan untuk percaya bahwa dia adalah manusia setengah dewa dari usia 3 atau 4, mungkin selama dia bisa ingat."
Kim Jong-un pun digambarkan sebagai sosok yang begitu dimanja.
Segala kebutuhan dipenuhi, termasuk hiburan untuk Kim Jong-un.
Orangtua Kim memastikan kebutuhan anaknya selalu dipenuhi para staf, dengan taman-taman di rumahnya dipenuhi kandang berisi monyet dan beruang untuk hiburannya.
Ruang bermain besar juga dimilikinya, yang mungkin koleksinya lebih banyak dari toko mainan mana pun di Eropa, sehingga banyak orang menyebutnya taman, demikian yang diberitakan Daily Mirror.
Selain ulang tahunnya yang 'kesepian', di usia 8 tahun, Kim Jong-un juga telah memiliki kemampuan yang tak umumnya dimiliki anak seusianya.
Disebut bahwa ketika Kim Jong Un berusia 8 tahun, ia diyakini mampu mengendarai truk dengan kecepatan 80 mil/jam yakni sekitar 128 km/jam.
Untuk kemampuan militer, dipercaya hal itu diwarisinya dari sang ibu.
Fifield mengatakan, Kim Jong Un dekat dengan ibunya, Ko Yong Hui.
Dari ibunya, Kim dipercaya sebagai seorang jenius militer dan menyukai basket.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini