Advertorial

10 Tahun Jadi Fotografer Jalanan, Wanita Ini Tercengang Seolah Mengenal Sosok Gelandangan Ini, Setelah Sadar Hal Ini Ia Terenyuh Tahu Identitas Asli Gelandangan Itu

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Diana sedang mencari foto tunawisma di Honolulu, Hawaii, kemudian dia menemukan sosok tunawisma dengan pakaian lusuh, dan compang-camping.
Diana sedang mencari foto tunawisma di Honolulu, Hawaii, kemudian dia menemukan sosok tunawisma dengan pakaian lusuh, dan compang-camping.

Intisari-online.com - Segalanya bisa berubah seketika hanya karena kehidupan jalanan yang selalu menyimpan kejutan.

Sama halnya dengan wanita bernaa Diana Kim, seorang fotografer yang kini berusia 35 tahun ini memiliki pengalaman paling mengejutkan dalam hidupnya selama memotret kehidupan jalanan.

Kim diketahui tinggal di Pulau Maui, Hawaii, Amerika, sejak kecil dia belajar fotografi dari ayahnya.

Semangatnya menjadi fotografer tumbuh ketika dewasa, Diana pun memutuskan untuk menjadi fotografer profesional.

Baca Juga: Nyeleneh! Begini Kisah Saat Sekelompok Punk Sengaja Menyuntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri untuk Mendapatkan Kedamaian, Kebebasan, dan Surga

Mengutip Eva.vn, Kim menceritakan kisahnya menjadi fotografi, "Saya besar di pulau Maui, jadi saya selalu menganggap pulau itu rumah saya."

"Sebelumnya, ayah saya memiliki studio fotografi, ayah saya mengajari saya teknik dasar dan semangat dalam fotografi," cerita Diana.

Tahun 2003, Diana yang masih berstatus pelajar memulai membuat reportase foto para tunawisma di sekitar tempat tinggalnya.

Esai ini cukup sukses dan Diana memutuskan untuk memperluas proyeknya, dia pergi ke berbagai tempat untuk mengambil foto tunawisma yang mengesankan.

Baca Juga: Tubuh Bergeletakan Sekenanya dengan Sampah Bertebaran, Inilah Suasana Suram Gerbong-gerbong 'Subway' AS yang 'Dibajak' para Tunawisma Selama Pandemi Corona

Tahun 2012, hampir 10 tahun dia menekuni potret tunawisma dia menemukan pengalaman terbesarnya dalam hidup.

Suatu hari, Diana sedang mencari foto tunawisma di Honolulu, Hawaii, kemudian dia menemukan sosok tunawisma dengan pakaian lusuh, dan compang-camping.

Melihat penampilannya, Diana segera bergegas untuk memotret orang tersebut, namun seketika dia tercengang.

Karena melihat gelandangan itu, dia seolah mengenalnya, dan sosok itu tampak tidak asing baginya.

Orang itu terlihat sangat kurus, dengan pakaian compang-camping, dan sedang mengais makanan di tempat sampah.

Begitu memandang dengan seksama wajahnya, Diana tercengang bukan main, mendadak dia terenyuh mengetahui sosok itu adalah ayahnya sendiri.

Baca Juga: Banyak Tunawisma Terlunta-lunta, Sejak Lockdown Ribuan Pekerja Migran di India Bahkan Harus Jalan Kaki Bermil-mil untuk Menuju Rumah: 'Beberapa dari Kita Akan Mati'

Kemudian, dia mengarahkan kameranya ke orang itu dan mengambil fotonya dari berbagai sisi.

Ayah Diana tidak mengenalinya, karena dia menderita penyakit mental selama bertahun-tahun, lari dari rumah dan berkeliaran di jalanan.

Diana telah lama mencari ayahnya, dan tidak pernah menyangka akan dipertemukan dengan cara tak terduga ini.

Sejak kecil, Diana tinggal dalam keluarga yang broken home, ayahnya bercerai dengan ibunya, sementara Diana harus hidup sangat keras, bahkan kadang harus tidur di taman atau dalam mobil.

Hal itu membuatnya memiliki hasrat untuk memotret tunawisma, beberapa tahun kemudian dia diberi tahu neneknya ayahnya menderita sakit mental, dan lari dari rumah.

Diana mengira ayahnya telah meninggal dunia, tetapi begitu dia melihat pemandangan itu, dia seketika terharu dan memutuskan untuk membawa ayahnya pulang dan merawatnya.

Baca Juga: Miris! Hotel Kosong Melompong, Para Tunawisma Ini Malah Dibiarkan Tidur di Tempat Parkir Tanpa Alas Saat Corona di AS Makin Parah

"Awalnya aku memotret untuk melindungi diri saya sendiri, mengangkat kamera, dan menutupi rasa malu saya, tetapi sungguh memilukan ayah saya berada di hadapan saya," katanya.

Diana lalu membawa ayahnya pulang merawatnya, dan mencuci pakaiannya, suatu ketika ayahnya juga menderita serangan jantung, dia membawanya ke rumah sakit, sekaligus meminta dokter merawat penyakit mentalnya.

Setelah mendapat perawatan, ayahnya lebih baik Diana membantu ayahnya memulai hidup kembali, dan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Diana menambahkan, baginya memotret lebih dari sekedar pengalaman, berbagi kebahagiaan dan penderitaan serta pelajaran dari orang-orang di sekitarnya.

Diana yang kini telah menikah, dia memliki seorang putri, menjadi seorang ibu yang bekerja keras, tinggal bersama keluarganya dan ayahnya.

Artikel Terkait