Suhu dingin yang sangat ekstrim membatasi pembangunan barak tentara dan barak peralatan di Himalaya saat bulan-bulan musim panas.
Bahan bakar, makanan, obat dan peralatan dipindahkan lewat dua jalur yang akan ditutup Desember mendatang.
Tentunya hal ini sangat memakan dana yang banyak, sedangkan New Delhi sudah terkenal sebagai militer dengan dana terbesar ketiga di dunia.
Meski sudah menghambur-hamburkan uang sangat banyak pun, senjata angkatan udara, angkatan laut dan angkatan daratnya masih banyak yang usang.
Rupanya, 60% biaya pertahanan pergi ke membayar gaji 1.3 juta tentara India.
40% sisanya dihabiskan untuk pembelian sebelumnya, sehingga tentara hanya dapat menggunakan peralatan usang dan amunisi yang tidak mencukupi.
"Jika Modi benar-benar ingin berkomitmen menjaga Ladakh maka tekanannya akan lebih tinggi, biaya riset dan pengembangan dan perluasan kapital akan meningkat," ujar Laxman Kumar Behera, rekan peneliti senior di think-tank Delhi Manohar Parrikar Institute for Defence Studies and Analyses.
"Akan menyakitkan jika biaya pertahanan tidak ditingkatkan."
Baca Juga: Dukung Belajar Online, Huawei MatePad T8 Resmi Masuk Indonesia Seharga Sejutaan
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR