Advertorial

Terobosan Baru! Ilmuwan Inggris Temukan Cara untuk Mempercepat Penyembuhan Virus Corona, Ini Caranya...

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Onlie.com - Para pakar kesehatan terus berlomba-lomba menemukan obat dan vaksin virus corona.

Meski belum mendapatkan hasil yang pasti, pengembangan obat corona dan vaksin virus corona sudah berjalan ke arah positif.

Terbaru, ilmuwan Inggris menemukan cara baru untuk membantu penyembuhan dari virus corona.

Para ilmuwan dari Rosalind Franklin Institute di Inggris menggunakan antibodi khusus dari tubuh Fifi untuk membuat terapi pendorong kekebalan tubuh.

Baca Juga: 4 Hari Hilang Secara Misterius, Setelah Sebelumnya Juga Sudah Pernah Menghilang di Hutan, Pria Ini Ditemukan Lemas, Ternyata Ini yang Terjadi

"Koktail antibodi" berbasis-llama yang dihasilkan bisa masuk tahap uji klinis dalam beberapa bulan ke depan.

Perkembangan ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature Structural and Molecular Biology.

Pengobatan ini menggunakan antibodi llama "yang direkayasa", yang ukurannya relatif kecil, dan jauh lebih terstruktur daripada antibodi dalam darah kita sendiri.

Ukuran dan struktur itu berarti mereka dapat "didesain ulang" di lab.

Baca Juga: Pindah ke Malaysia untuk Kehidupan Baru Bersama Suaminya, Wanita Ini Akhirnya Malah Terancam Dieksekusi setelah Melakukan Hal Mengerikan Ini 'Aku Mencintai Pria Itu'

'Mencari kunci' untuk virus corona Profesor James Naismith, direktur Rosalind Franklin Institute - dan peneliti utama dalam studi ini - mengibaratkan teknik ini seperti memotong anak kunci yang cocok dengan 'lubang kunci' virus corona.

"Dengan antibodi llama, kami punya anak kunci yang tidak begitu pas - mereka akan masuk ke lubang kunci tapi tidak bisa diputar," ujarnya.

"Jadi kami mengambil kunci itu dan menggunakan biologi molekuler untuk memolesnya, sampai kami mendapatkan anak kunci yang cocok."

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan Trump Tiba-tiba Beri PR ke China: 45 Hari TikTok Harus Terjual, Data Kami Tidak Aman!

Antibodi adalah bagian dari hal yang dikenal sebagai sistem imun adaptif.

Mereka adalah molekul yang, pada dasarnya, berubah bentuk untuk merespons virus atau bakteri yang menyerang.

"Lalu jika Anda terinfeksi kembali," Prof. Naismith menjelaskan, "tubuh Anda mencari [partikel virus] dengan antibodi yang menempel di sekitarnya dan menghancurkannya."

Jenis terapi imun ini pada dasarnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh orang sakit dengan antibodi yang telah beradaptasi dengan virus.

Baca Juga: Mengecewakan, Sampai Bawa-bawa Sosok 'Profesor Mikrobiologi' dalam Unggahan YouTube, Pembicara yang Diajak Anji Justru Disebut IDI Bukan Anggota IDI: 'Dia Siapa?'

Sudah ada bukti bahwa darah yang kaya antibodi, diambil dari orang yang baru saja pulih dari virus corona, dapat digunakan sebagai pengobatan.

Tapi trik utama dengan terapi antibodi yang didapatkan dari llama ini ialah para ilmuwan bisa memproduksi antibodi yang khusus untuk virus corona dengan mudah dan cepat.

Bagian kecil yang direkayasa ulang dari antibodi llama juga dikenal sebagai nanobodi, kata Prof Naismith.

"Di laboratorium, kita dapat membuat nanobodi yang membunuh virus hidup dengan sangat baik - lebih baik daripada hampir semua yang kita lihat," imbuhnya.

Baca Juga: Mengecewakan, Sampai Bawa-bawa Sosok 'Profesor Mikrobiologi' dalam Unggahan YouTube, Pembicara yang Diajak Anji Justru Disebut IDI Bukan Anggota IDI: 'Dia Siapa?'

"Mereka sangat pandai membunuh virus dalam kultur sel." Nanobodi membunuh virus dengan mengikat - atau mengunci - bagian yang dikenal sebagai "protein jangkar" pada kapsul virus; menonaktifkan jangkar itu membuatnya tidak bisa menempel ke sel manusia.

"Pada dasarnya, yang kami lakukan di laboratorium sama dengan yang dilakukan semua sistem kekebalan di dalam tubuh," Prof Naismith menjelaskan.

"Dan kami bisa melakukan ini dengan sangat cepat, jadi jika virusnya berubah tiba-tiba, atau kami mendapat virus baru, kami bisa merekayasa nanobodi baru di laboratorium."

Baca Juga: Temui Si Naga Perkasa penantang F-22 milik Amerika, Jet Tempur J-20 'Made in China,' Punya Kecepatan Jelajah Supersonik dan Manuver Super, Sehebat Apa?

Tim ilmuwan yang dipimpin Prof. Naismith menargetkan pengujian terapi prospektif yang mereka kembangkan pada hewan musim panas ini, dengan harapan memulai uji klinis pada akhir tahun.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Baru, Antibodi Llama Bisa Bantu Obati Penderita Covid-19"