Ketika Terena terbangun dia sudah mendapati kondisinya diamputasi kaki dan tangannya.
Menurut keterangan dokter, mereka menemukan bahwa bakteri itu terinfeksi karena jilatan dari anjingnya.
Bakteri yang diketahui bernama capnocytophaga canimorsus, kemungkinan adalah luka dari anjingnya yang masuk ke dalam tubuhnya.
Kemudian, Terena juga mengonfirmasi dugaan dokter bahwa, dia pernah menemukan sedikit infeksi pada tubuhnya.
Dalam keterangan lanjutan dokter, Terena tidak sadar ketika dia masuk ke ruang perawatan intensif, segera dia kehilangan kesaran.
Kulitnya mulai berubah, menjadi ungu, dengan cepat berkembang menjadi gangren.
"Sulit untuk dikenali, kami sedikit seperti seorang detektif, kami melakukan semua diagnosa, samapi pada kesimpulan ini," kata Ditektur Departemen Penyakit Menular di RS Aultman di Canton, Ohio, Margaret Cobe.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR