Namun aliansi dan persenjataan saja tidak cukup.
Israel harus membangun persahabatan lebih luas lagi dengan para tetangga dan musuhnya.
Hasilnya adalah Doktrin Pinggiran, yakni saat Israel mencari kerja sama dengan negara-negara non-Arab seperti Turki dan Iran untuk bekerja melawan tetangga-tetangga Arab.
Seperti yang dicatat oleh Yossi Alpher, seorang ahli strategi Israel dan mantan perwira intelijen, Israel juga berhubungan dengan negara pinggiran lainnya.
Termasuk dengan Sudan dan Ethiopia, yang kontrolnya terhadap hulu sungai Nil mengancam Mesir.
Lalu dengan man dan Maroko, lalu dengan elompok minoritas yang terkepung seperti orang Kurdi di Irak atau orang Kristen Maronit di Lebanon.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR