Advertorial

Pria Asal NTT Lakukan Rapid Tes, Bukannya Hasilnya Positif Atau Negatif Covid-19, Tetapi Malah Reaktif Hamil, Begini Respon Petugas Medis

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

seorang pria bernama Ariyanto Boik asal Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur ini justru alami pengalaman mengejutkan ketika melakukan rapid tes.
seorang pria bernama Ariyanto Boik asal Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur ini justru alami pengalaman mengejutkan ketika melakukan rapid tes.

Intisari-online.com - Sejauh ini mewabahnya Covid-19 di seluruh Indonesia, membuat pemerintah melakukan banyak upaya pencegahan.

Salah satunya adalah melakukan rapid tes bagi mereka yang dianggap mencurikan memiliki virus corona.

Namun, seorang pria bernama Ariyanto Boik asal Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur ini justru alami pengalaman mengejutkan ketika melakukan rapid tes.

Mengutip Kompas.com Sabtu (13/6) sebelumnya Ariyanto merupakan pelaku perjalanan dari area berisiko, jadi dia diminta melakukanrapid tes.

Baca Juga: Sempat Simpang Siur, Gaji ke-13 PNS dan TNI-Polri Dikabarkan Cair di Tanggal Ini, Bersama dengan Dana Pensiunan, Berikut Estimasi Besaran yang Akan Diterima

Tetapi hasil rapid tes yang dilakukan pada Ariyanto, justru menunjukkan reaktif hamil.

Tak Disangka, hal itu membuat keluarganya geram, sehingga mendatangi lokasi karantina di Rusun Ne'e, Desa Sanggaeon, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.

Keluarganya marah mengetahui hasil rapid tes tersebut, karena bukannya tes Covid-19 tetapi malah tes kehamilan.

"Kami protes, dengan hasil ini dan langsung mendatangai tempat karantina dan bertemu penanggung jawabnya," kata kakak Kandung Ariyanto, Ferdinan Boik.

Baca Juga: Terkenal Mirip dan Menjadi Peniru Kim Jong-Un, Tak Disangka Pria Ini Justru Alami Kejadian Mengerikan Setelah Bertemu Agen dari Korea Utara

Ferdinan menyebut hasil tersebut sangatlah aneh dan membuat keluarga bingung.

Ferdinan mengaku, masih berada di lokasi pada Sabtu (13/6) saat dihubungi Kompas.com, namun dia belum menerima jawaban dari pengelola.

"Petugas hanya pasrah, katanya silahkan lapor saja di manapun," ujarnya.

Sama dengan Ferdinan, Naomi Toulasik, anggota keluarga lainnya juga meragukan hasil rapid tes tersebut.

Menurut Naomi, dia menduga petugas yang melayani pelaku perjalanan dari area risiko tidak melakukan tugasnya dengan benar.

Dia meminta petugas medis untuk tidak main-main dengan virus yang berbahaya itu.

Baca Juga: Kabar Baik! Indonesia Ternyata Sudah Kembangkan Vaksin Covid-19 dan Akan Segera Menyebarkannya, Ini Orang Pertama yang Menerimanya

"Kami minta perugas untuk tidak main-main dengan penyakit ini," tegasnya.

"Karena penyakit ini sudah banyak korbannya," imbuhnya.

Dia berharap petugas melakukan pekerjaanya dengan profesional.

Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M Saek, mengaku belum mengetahui perihal masalah ini.

"Saya belum dapat laporannya, jadi saya langsung hubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao," jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 di Rote Ndao, Widhyanto Andhy juga belum memberikan jawaban pada awak media.

Sejauh ini kasus ini juga belum memiliki penjelasan resmi dari pihak petugas medis.

Artikel Terkait