Advertorial
Intisari-online.com - Sejauh ini wabah Covid-19 masih terus berlanjut, meskipun pemberitaannya tidak sekencang sebelumnya.
Selain itu di negeri asalnya, China sudah berhasil mengendalikan penyebaran virus ini.
Sebelumnya, di Wuhan China, wabah ini sempat merajalela, namun pemerintah China sudah berhasil mengendalikannya jumlah infeksinya.
Sejauh ini China dinilai menjadi salah satu negara paling berhasil dalam mengendalikan wabah Covid-19.
Bahkan, seolah China sudah tidak khawatir sama sekali dengan wabah Covid-19.
Alih-alih memperhatikan pandemi ini, China justru saat ini malah sibuk dengan agenda internasional di Laut China Selatan.
Rupanya di balik sikap China yang tampak sudah tenang mereka sudah punya kunci untuk mengatasi pandemi ini.
Menurut South China Morning Post, pada Rabu (10/6/20), diam-diam China sudah menyiapkan senjata paling ampuh untuk melawan virus ini yaitu vaksin darurat.
Menurut Zhong Nashan seorang pakar penyakit pernapasan Tiongkok, upaya imunisasi dengan vaksin ini bisa menyelamatkan jutaan jiwa yang melawan penyakit ini.
Pakar itu bahkan mengatakan vaksin darurat buatan China ini, akan tersedia pada musim gugur tahun ini, artinya tidak lama lagi.
Menurut kepala pusat pengendalian penyakit, pedoman untuk memutuskan siapa yang yang dapat menggunakan vaksin ini dan kapan sedang disusun.
Antony Fauci, kepala ahli penyakit menular membuat komentar yang sama yang mengatakan 100 juta dosis vaksin akan disiapkan pada akhir tahun ini.
Zhong menambahkan, kekebalan masyarakat tanpa pencegahan tidaklah efektif, karena tingkat kematian bisa tinggi.
Menurut Zhong, satu-satunya solusi yang tersedia saat ini adalah vaksin universal untuk semua orang.
"Kekebalan masyarakat tergantung pada pengembangan vaksin. Vaksinasi yang diterapkan dalam skala besar akan memakan waktu dari satu hingg dua tahun. Sedangkan vaksin darurat bisa digunakan pada awal musim gugur atau akhir tahun ini," tambah Zhong.
Ilmuwan China itu sedang mengembangkan lima vaksin ekperimental pada manusia.
Salah satu vaksin dikembangkan oleh Beijing Biological Institute dan menerbitkan data praklinis di majalah Cell, pada Sabtu lalu.
Data menunjukkn bahwa vaksin yang tidak aktif menghasilkan antibodi tinggi yang melindungi rubuh dan memberikan pertahan yang sangat efektif terhadap Covid-19.
"Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin dosis tinggi dan dosis rendah melindungi terhadap penyakit Covid-19 selama pengujian, tanpa menunjukkan infeksi," kata peneliti.
Bulan lalu, Yang Xiaoming ketua China National Biotec Group, perusahaan induk dari Institute Produk Biologis Beijing mengatakan, mereka pada pengembangan vaksin tidak aktif.
Cabang lain dari Institute Produk Biologi Wuhan melakukan uji coba pada manusia dengan vaksin tidak aktif, kelompok ini membangun fasilitas manufaktur biosafety tinggi, yang menghasilkan 200 juta vaksin per tahun.