Advertorial

Memburuk, Negara yang Sempat Diklaim Paling Aman saat Wabah Corona Ini Akhirnya Tunda Sidang Parlemen karena Anggotanya Positif Covid-19

May N

Editor

Intisari-online.com -Covid-19 telah mempengaruhi banyak kegiatan yang tertunda atau harus dilaksanakan secara virtual.

Akibat virus Corona baru, perkumpulan warga yang dilakukan dalam kondisi ramai sudah tidak diperbolehkan lagi.

Pasalnya virus Corona dapat dengan mudah menyebar hanya antar manusia yang saling berdekatan.

Selama ini, Israel diklaim negara paling aman saat wabah Corona.

Baca Juga: Miris, Diberi Makan Nanas Berisi Mercon, Seekor Gajah Hamil Ini Ditemukan Mati Berdiri Gegara Kelaparan di Tengah Sungai

Namun sepertinya klaim itu sudah dipatahkan.

Bukan karena ada negara lebih aman, tetapi karena virus Corona mulai menyerang petinggi Israel.

Dikutip dari aljazeera.com, Israel tunda sidang parlemen setelah seorang anggota positif Covid-19.

Sejak itu, semua staff non-esensial Knesset, parlemen Israel, diperintahkan untuk tetap di rumah.

Baca Juga: 100 Orang Bersenjata Tajam Tiba-tiba Datangi RS Untuk Ambil Paksa Jenazah PDP Corona, Begini Reaksi Pengurus Rumah Sakit: 'Apa Mau Diperbuat?'

Rapat Kamis kemarin pun ditunda karena akan dilakukan penyelidikan terlebih dahulu mengenai bagaimana Covid-19 bisa menular ke anggota parlemen.

Anggota parlemen yang terkena Covid-19 adalah Sami Abu Shehadeh.

Dalam pernyataannya lewat cuitan Twitternya, ia menyebutkan: 'Aku segera menarik diri dari sekitarku, isolasi mandiri dan lakukan tes.

'Virus ini masih ada di sekitar kita, dan kembali ke rutinitas biasa membantu virus menyebar dengan kecepatan berkali-kali lipat,' tulisnya.

Baca Juga: Orang-orang Mulai Keluar Rumah Karena Ada Penerapan New Normal, WHO Yakinkan Bahwa Virus Corona Tak Bermutasi Jadi Lebih Berbahaya

Direktur Umum Knesset awalnya dijadwalkan untuk lakukan konsultasi terkait pandemi dengan perwakilan menteri kesehatan untuk diskusikan bagaimana penanganannya.

Menurut media Israel, supir pribadi Abu Shehadeh awalnya telah didiagnosa dengan virus Corona.

Kemudian dalam wawancara dengan media publik Kan pada Kamis, Abu Shehadeh mengatakan ia telah bertemu ribuan orang selama 2 minggu terakhir ini.

Israel disebut sebagai negara aman Corona karena mereka tangani krisis dengan taktik yang hebat sehingga kasus di sana tergolong ringan jika dibandingkan di seluruh dunia.

Baca Juga: Pekalongan Kembali Dihantam Banjir Rob, Marabahaya Banjir Rob yang Tak Kunjung Usai: Lingkaran Setan Pemanasan Global dan Dampak Psikologis pada Warga yang Terdampak

Bulan lalu sekolah di Israel dibuka lagi, tapi kekhawatiran telah tumbuh bahwa beberapa anak kecil tularkan Covid-19 ke orang lain meskipun sudah lakukan tindakan pencegahan.

Akibat itu, ada 42 sekolah ditutup lagi.

Menteri Pendidikan belum menyebutkan apapun mengenai hal ini.

"Institusi pendidikan dengan kondisi rentan akan ditutup," ujar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan hari Rabu.

Baca Juga: Covid Hari Ini 5 Juni 2020: Seorang Ibu Hamil Meninggal karena Covid-19, Disusul Meninggalnya Ayah dan Ibu yang Masih Berstatus PDP

Ia juga tambahkan staf sekolah akan melanjutka cara lindungi semua murid dan memberi mereka jarak satu sama lain.

Israel, dengan populasi 9 juta orang telah laporkan 17.343 kasus Covid-19 dan 290 kematian.

Menurut Menteri Kesehatan, lebih dari 593 ribu warga di negara itu sudah dites virus Corona.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait