Ya, virus ebola secara idak langsung membuat Afrika siap hadapi virus corona.
Sementara dokter di organisasi non-pemerintah Alima di Mambasa, Republik Demokratik Kongo timur, Dr Junior Ikomo (33) menuturkan bahwa sudah lebih dari 120 hari sejak kasus Ebola terakhir, meski epidemi berlanjut di tempat lain di Kongo timur, virus telah menewaskan lebih dari 2.200 orang.
Ia menceritakan, suatu hari saat semua staf medis dipanggil dan ditanyai mengenai keadaan psikologis, seluruhnya bertekad untuk menyelamatkan hidup dan terdapat dorongan rasa humanisme.
Menurut dia, epidemi ebola telah menyiapkan banyak komunitas lokal untuk Covid-19.
"Fakta bahwa penduduk sudah memiliki pengalaman selamat dari epidemi Ebola berarti kita semua tahu standar dan memiliki pengetahuan tentang langkah-langkah pencegahan (menggunakan sabun untuk mencuci tangan, tanpa sentuhan, jarak sosial)."
"Ini adalah hal-hal yang sudah dikuasai komunitas sebelum Covid-19 tiba."
"Saya pikir ini akan membantu kita," ujar dia.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR