Advertorial
Intisari-online.com - Banyak dokumen lama yang mengungkapkan usaha Israel dalam menghadapi konflik di Timur Tengah.
Termasuk kisah wanita bernama Michal Garbovitz, seorang wanita Yahudi yang menghabiskan hidupnya sebagai mata-mata di Arab.
Melansir Haaretz, Garbovitz digambarkan sebagai seorang wanita yang cantik, yang bergabung dengan orang arab di Kota Tua Tiberias.
Karena alasan inilah dia diasingkan oleh keluarganya pada saat itu.
Pada awalnya, Michal bersekolah di jaringan lembaga milik Israel dan menjadi penari.
Situs Izkor mencatatkan bahwa kemudian dia bergabung dengan dengan orang-orang Arab kemudian, tinggal di Kota Tua Tiberias.
Keluarganya menghindarinya, karena mereka malu terhadapnya.
Namun, catatan lain mengatakan orang-orang Yahudi mengejeknya di gang-gang Tiberias karena bergabung dengan orang Arab, kemudian mengecapnya sebagai pelacur.
Dia dikenal sebagai penari di kedai kopi sekaligus pelacur, meskipun dokumennya cukup sedikit yang menggambarkan keadaanya saat itu.
Sementara itu, Garbovitz juga menjadi agen ganda sebagai mata-mata untuk Israel.
Mengutip Haaretz, dia melakukan pekerjaannya dengan menemukan identitas kliennya, kemudian memberikan laporan kepada Haganah (pasukan Israel saat itu).
Selama melakukan tugas itu, Garbovitz konon mengunakan nama Bahia Michal.
Sebagaimana di katakan, Bahia seorang pelacur, namun tidak memberikan dirinya sepenuhnya kepada setiap orang.
Hanya beberapa orang terkemuka saja dari populasi Arab Tiberia yang akan dilayaninya.
Koneksi Garbovitz dengan Haganah dimulai pada tahun 1936.
Pada saat itu, komandan geng-geng Arab di wilayah Tiberias mulai sering mengunjungi rumah bordil yang dioperasikannya.
Sejak saat itu, Garbovitz menyadari bahwa dia bisa membantu Haganah, dengan mengirim pesan rahasia melalui seorang pemuda Yahudi.
Dia mengatakan siap bekerja sama dengan memberikan informasi yang bisa diperoleh dari anggota geng Arab yang mengunjunginya di rumah bordil.
Dia juga menawarkan informasi kepada klien lain seperti Inggris, dan lainnya.
Meskipun Garbovitz menyamar sebagai pelacur, dia juga memiliki pistol berlisensi, yang disembunyikannya untuk menghadapi situasi darurat.
Awalnya Haganah juga sempat meragukannya, maka mereka mengujinya dengan mengirim orang Yahudi bernama Yaakov Mizrani yang berpura-pura menjadi orang Arab.
Dia ke Rumah Bordil dan memberi tahu Garbovitz bahwa dia adalah geng Arab yang sedang beristirahat di Tiberias.
Dia kemudian mematai-matainya dan mengungkapkan informasinya kepada Haganah.
Garbovitz lulus dari ujian Haganah, dan akhirnya di melayani Israel sebagai mata-mata berkedok sebagai pelacur.
Karena informasi yang diberikan Garbovitz dia sukses mengacaukan segala rencana Arab pada saat itu, dan berhasil menggagalkan banyak serangan.
Namun, akhir hidupnya cukup tragis, hanya 3 tahun menjadi mata-mata, pada 1939, dia dibunuh.
Pada 30 April 1939, Garbovitz ditembak lima kali dengan pistol otomatis, oleh geng Arab ketika dia berdiri di balkon rumahnya.
Namun, laporan lain mengatakan, dia meninggal ditembak oleh geng Arab ketika berjalan ke pasar pada pagi hari.